Industri Makanan Terkendala Hambatan Non-Tarif  

Reporter

Selasa, 16 Oktober 2012 15:40 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman, mengatakan, ekspor industri makanan dan minuman terkendala oleh hambatan non-tarif yang diberlakukan oleh beberapa negara. Hambatan non-tarif dipandang lebih menyulitkan daripada hambatan tarif.

"Tarif kan jelas berapa persen, bisa kami kalkulasi. Kalau non-tarrif measures, tidak bisa kami kalkulasi. Tiba-tiba munculnya seperti itu," kata Adhi di sela-sela acara World Export Development Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2012.

Adhi mencontohkan, produk ekspor Indonesia yang dikirim ke Uni Emirat Arab baru-baru ini ditolak karena logo halal produk Indonesia tidak diakui di negara tersebut. "Padahal, sudah ada sertifikasi dan sudah dikirim bertahun-tahun," ujar Adhi.

Selain Uni Emirat Arab, Amerika Serikat juga memberlakukan hambatan non-tarif melalui Undang-Undang Manajemen Keselamatan Pangan (Food Safety Management Act). Dalam undang-undang ini, baik produk maupun produsen yang ingin melakukan penetrasi ke pasar Amerika Serikat, harus memenuhi standar yang diberlakukan. "Mulai dari fasilitas seperti pabrik, fasilitas di pabriknya. Jadi bukan hanya produk. Itu yang makin ketat. Kebijakan inilah yang menghambat ekspor makanan dan minuman Indonesia,” kata dia.

Menurut Adhi, perekonomian dunia boleh saja menggiatkan konsep perdagangan bebas (free trade). Tapi, justru dengan free trade ini, negara-negara makin memproteksi pasar domestik dengan hambatan non-tarif. "Sekarang trennya free trade. Tapi sebenarnya dengan free trade akan semakin sulit menghadapi tantangan non-tarrif measures itu karena tidak terukur, tiba-tiba muncul ini, muncul itu," katanya.

Untuk mengatasi hal ini, Adhi melanjutkan, para pelaku industri makanan dan minuman harus mengikuti perkembangan perdagangan global. Pemerintah juga harus waspada dan mengantisipasi pemberlakuan hambatan non-tarif ini. "Dan yang terpenting market intelligent, ini yang harus diwaspadai.”

ANANDA W. TERESIA

Berita Terkait:

Perdagangan Indonesia-Kuwait Tumbuh 30 Persen

World Export Development Forum Digelar 15 Oktober

Gita Wirjawan Jualan Manggis di Selandia Baru

200 Pengusaha Afrika Hadiri Trade Expo Jakarta

Pengusaha: Ada Biaya Baru Akibat Permendag Baru

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

23 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

Bambang Soesatyo, mengungkapkan apresiasi terhadap rencana kerjasama antara PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dengan Singapore Food Industry.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

5 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya industri makanan dan minuman di tanah air.

Baca Selengkapnya

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

8 Oktober 2023

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mendorong pelaku industri bumbu masakan untuk berekspansi dan memasarkan produk-produknya di pasar global.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

7 Oktober 2023

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi pemain kunci pasar global.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

17 Juli 2023

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

BPS mencatat nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen dibandingkan Mei 2023 sebesar US$ 21,28 miliar.

Baca Selengkapnya

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

19 Maret 2023

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

Indonesia berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

9 Maret 2023

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

Istilah superfood pertama kali dibuat oleh industri makanan sehat

Baca Selengkapnya

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

7 September 2022

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

Industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

7 September 2022

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

Optimisme industri makanan dan minuman tumbuh 7 persen ditunjukkan dengan geliat kegiatan wisata masyarakat.

Baca Selengkapnya