Penguatan Mata Uang Abang Sam Bebani Rupiah

Kamis, 4 Oktober 2012 17:35 WIB

Seorang petugas teller Bank Negara Indonesia (BNI) merapihkan uang rupiah saat berlangsungnya transaksi, Jakarta, (28/8). Nilai tukar rupiah terus tertekan hingga di posisi Rp 9.535 per dolar AS pada (28/8). Posisi itu melemah dari Rp 9.515 per dolar AS pada (27/8) dan makin tertekan dari posisi Jumat (24/8) di level Rp 9.504 per dolar AS, (23/8) Rp 9.495 per dolar AS, (16/8) Rp 9.498 per dolar AS dan (15/8) Rp 9.494 per dolar AS. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan dolar yang dipicu perbaikan sektor ketenagakerjaan di Amerika Serikat berdampak pada melemahnya mata uang berisiko, termasuk rupiah.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali melemah 12 poin (0,13 persen) ke level 9.597 per dolar AS. Rupiah gagal melanjutkan apresiasinya akibat penguatan dolar atas mata uang dunia di pasar uang.

Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas, Probo Sujono, mengatakan membaiknya data ISM non manufaktur dan bertambahnya jumlah tenaga kerja di sektor non pertanian di Amerika Serikat gagal mendorong penguatan rupiah. “Yang terjadi justru dolar AS kembali menunjukkan dominasinya di pasar uang sehingga berdampak pada pelemahan rupiah.”

Indeks ISM sektor non manufaktur di AS sebesar 55,1 di bulan September, atau naik dari 53,7 di bulan sebelumnya. Penambahan tenaga kerja di sektor non pertanian, termasuk sektor pemerintahan, bertambah 162 ribu orang atau di atas ekspektasi analis yang hanya 145 ribu akibat perlambatan ekonomi.

Menurut Probo, kegagalan sentimen positif eksternal dalam mengangkat nilai tukar rupiah disebabkan masih kuatnya tekanan defisit neraca perdagangan. Meskipun rilis terkini neraca perdagangan mengalami surplus, namun berkurangnya nilai ekspor secara signifikan tiga bulan terakhir masih membebani rupiah.

“Apalagi ekspor Indonesia yang ditopang oleh komoditas seperti batu bara dan CPO sedang anjlok di pasar global, sehingga peluang rupiah untuk menguat dan kembali ke level 9.400 sangat kecil,” kata dia.

Rupiah juga masih dipengaruhi pelemahan mata uang euro akibat ketidakpastian penyelesaian krisis utang Eropa, menyusul sikap Spanyol yang tidak ingin mengajukan dana talangan dalam waktu dekat. Seperti diketahui, melemahnya euro akan membebani aset-aset di pasar berkembang termasuk rupiah.

Hingga pukul 17.10 WIB, mata uang bersama euro ditransaksikan di kisaran US$ 1,2949, pound sterling US$ 1,6117, dan yen 78,55 per dolar AS.

Dari Asia, dolar Singapura ditransaksikan di level 1,2208 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7549 per dolar AS, won 1.113 per dolar AS. Yuan ditransaksikan di 6,3380 per dolar AS, ringgit 3,0579 per dolar AS, dan baht 30,59 per dolar AS.


M. AZHAR | PDAT

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya