TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay menyatakan kapasitas bandara saat ini belum bisa mengimbangi jumlah penumpang.
"Memang ada 'gap' antara kapasitas dan pertumbuhan penumpang," kata Herry seusai Rapat Umum Anggota Tahunan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (INACA), Rabu malam, 19 September 2012.
Ia menyebut Bandara Soekarno-Hatta, sebagai salah satu bandara yang sedang dikembangkan untuk mengimbangi pertumbuhan penumpang.
Bandara Soekarno-Hatta saat ini dipaksa untuk mengangkut 52 juta penumpang, dengan kapasitas yang hanya mencapai 22 juta penumpang. Selain Bandara Soekarno-Hatta, Herry menyebut beberapa bandara lain yang akan mengalami pengembangan.
Ia mengatakan bandara di Bali, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Bangka-Belitung, Bandung, dan Suranaya, akan dikembangkan untuk mengejar pertumbuhan penumpang.
Ketua Umum INACA, Emirsyah Satar mengatakan ada lima aspek yang menjadi pembahasan dalam rapat. Pertama menyangkut kapasitas bandara. Ia menjelaskan, saat ini dunia penerbangan Indonesia mengalami pertumbuhan, yang ditandai dengan naiknya kapasitas, hadirnya maskapai baru, serta penambahan pesawat oleh maskapai-maskapai yang sudah ada. Pertumbuhan ekonomi juga disebut Emiryah berkontribusi terhadap pertumbuhan penumpang.
Untuk mengimbangi pertumbuhan penerbangan, kata Emirsyah, perlu dibangun 'runway', appron, serta 'taxi way' baru. Seluruh rencana tersebut sudah ada dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ia mengatakan, 'ground breaking' Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, belum lama ini juga merupakan bagian dari program MP3EI.
Aspek kedua yang menjadi pembahasan dalam pembahasan rapat tahunan INACA adalah pengaturan 'slot time' penerbangan. Ketiga, Emir menuturkan, dalam rapat juga dibicarakan mengenai peningkatan kualitas air traffic controler (ATC). "Termasuk bagaimana mengurangi waktu ATC untuk memberi 'clearance'," ujarnya.
Aspek keempat adalah Asean Open Sky. Emisryah menjelaskan, Asean Open Sky akan dimulai pada 2015. INACA, kata Emirsyah, membahas kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan regulator untuk mendukung maskapai agar bisa berkembang dan bersaing dengan sehat.
Aspek kelima menyangkut pajak berganda yang tercantum dalam aturan Kementerian Keuangan. Pajak tersebut dipandang INACA telah memberatkan maskapai untuk membayar penyewaan pesawat. Pajak sewa pesawat sebesar 20 persen telah diberlakukan sejak 1 Januari 2010.
MARIA YUNIAR
Berita ekonomi lainnya:
Dahlan Minta Telkomsel Berjuang
Dahlan: KS Butuh Perlindungan Jaksa Agung
Dahlan Iskan: Hutama Karya Jadi Perusahaan Tol
Tarif Batas Atas Pesawat Akan Ditinjau
Saham BTEL Jatuh ke Level Terendahnya
Perseteruan Cina-Jepang, Peluang Untuk Indonesia
Berita terkait
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
2 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
3 jam lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
6 jam lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
13 jam lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
13 jam lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
14 jam lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
17 jam lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
2 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
3 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta
3 hari lalu
Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Baca Selengkapnya