Capres Diminta Umumkan Platform Ekonomi

Reporter

Editor

Jumat, 14 Mei 2004 18:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pasangan calon presiden peserta pemilu mendatang diminta mengumumkan platform ekonomi masing-masing. Selain itu mereka juga diharapkan mengumumkan kabinet bayangan, terutama untuk posisi menteri-menteri yang terkait dengan pembangunan ekonomi. Hal itu akan menjadi patokan dalam menilai kinerja mereka apabila sudah menduduki posisi di pemerintahan. "Tidak hanya bikin biografi saja," kata pengamat ekonomoi Faisal Basri kepada wartawan, Jumat (14/5). Menurut Faisal, ada lima pokok permasalahan yang harus dipecahkan oleh pemerintah nanti. Pertama, adalah mengatasi perangkap pertumbuhan ekonomi yang rendah dan mengatasi pengangguran. Selain itu pemerintah juga harus segera mengatasi tingginya tingkat kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang semakin lebar. Di samping itu, persoalan lain yang juga sangat penting adalah mengatasi daya saing ekonomi yang terus melorot. Untuk dapat memberikan harapan kepada rakyat, kata Faisal, pemerintahan mendatang juga harus mempersiapkan program ekonomi 100 hari pertama pemerintah. Program ini, harus feasible, realistis, dan mudah dilaksanakan. Misalnya, penanganan korupsi.Soal siapa yang harus menduduki posisi menteri perekonomian, Faisal tidak mempermasalahkan apakah orang tersebut berasal dari partai politik, profesional, ataupun militer. Yang paling penting, menurutnya, orang itu harus memiliki kemampuan, komitmen, dan kredibilitas. "Yang paling penting lihat track record-nya," katanya. Pengamat ekonomi CIDES, Umar Juoro, pada kesempatan yang sama mengatakan masalah terbesar yang dihadapi saat ini adalah rendahnya investasi dan tingginya pengangguran. Untuk mengatasi hal ini, menurutnya, tidak diperlukan kebijakan ekonomi yang canggih. "Yang praktikal saja," kata dia. Faisal menambahkan, tahun lalu, tingkat investasi hanya 19 persen dari produk domestik bruto. Nilai investasi ini paling kecil dalam sejarah perekonomian Indonesia sejak tahun 1990-an. Selain itu Faisal juga menyoroti tingginya perbedaan suku bunga kredit dengan bunga deposito yang mencapai sekitar 8,5 persen. Angka ini paling besar di antara negara-negara Asia. Korea Selatan, misalnya, perbedaan bunga kredit dan deposito hanya 2 persen. Sedangkan Filipina, Thailand, dan Malaysia hanya 4 persen. "Perbankan Indonesia sudah seperti rentenir," katanya. Sapto Pradityo/Agung - Tempo News Room

Berita terkait

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

9 jam lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

10 jam lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

10 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

14 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 hari lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya