TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen tahun 2013 bukan hal yang muluk. Hatta optimistis target tersebut bisa dicapai.
"Saya optimistis kok target pertumbuhan itu bisa dicapai," ujar Hatta singkat saat ditemui di rumah dinas menteri di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Minggu, 19 Agustus 2012.
Hatta mengatakan, ada sejumlah alasan target pertumbuhan 6,8 persen itu bisa tercapai. Salah satunya, karena prediksi ekonomi global akan kembali membaik tahun depan meski mengalami pelemahan tahun ini.
Setelah melambat tahun ini, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2013 diperkirakan kembali ke level 3,9 persen. Peningkatan itu, kata Hatta, akan diikuti dengan perbaikan aktivitas perdagangan dunia yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,1 persen dari yang sebelumnya 3,8 persen.
Alasan lain, kata Hatta, adalah prediksi pergeseran motor penggerak pertumbuhan. Hatta mengatakan, tahun depan, diperkirakan ekonomi Indonesia akan mengalami pergeseran motor penggerak pertumbuhan dari yang sebelumnya dimotori konsumsi domestik, menjadi investasi. "Investasi akan tumbuh mencapai hampir 12 persen dan menjadi motor utama penggerak ekonomi," ujar Hatta.
Ia menambahkan juga bahwa prediksi tumbuhnya investasi inilah penyebab Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara difokuskan untuk pembiayaan infrastruktur. Menurut Hatta, investasi meningkat tanpa diikuti penambahan jumlah infrastruktur adalah hal yang percuma.
Sikap optimistis juga ditunjukkan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana saat konferensi pers penjelasan Nota Keuangan beberapa hari lalu. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen untuk tahun depan tidak mustahil.
ISTMAN M.P.
Berita Terpopuler:
Dimana Jokowi Selama Idul Fitri?
Pegawai Diterkam Harimau, Taman Safari Teledor
Menteri Agama Sesalkan Ketidakhadiran Muhammadiyah
Lion Air Ditegur di Batam
Pos Polisi Solo Kembali Diserang
Mancini: MU Punya Lini Depan Terbaik di Dunia
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris
Diajak Sungkeman, Cucu SBY Malah Ngumpet
Warga Diminta Tenang, Target Penembakan Adalah Polisi
Kontrak Aneh Flamengo Untuk Adriano
Berita terkait
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
2 jam lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
4 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca SelengkapnyaPasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter
4 hari lalu
BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
4 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
6 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaDi Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan
7 hari lalu
Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen
8 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaEkonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.
Baca SelengkapnyaADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?
17 hari lalu
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen
26 hari lalu
Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.
Baca Selengkapnya