TEMPO.CO, Jakarta - Bursa domestik menguat terbatas di tengah memerahnya bursa Asia serta kekecewaan investor terhadap keputusan Bank Sentral Eropa (ECB).
Setelah tertekan sepanjang perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari Jumat, 3 Agustus 2012, menguat tipis 6,70 poin (0,16 persen) ke level 4.099,83. Indeks berhasil rebound dan kembali mendekati level psikologis 4.100 setelah tergusur sejak Kamis, 2 Agustus 2012.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan indeks menguat didukung oleh menguatnya bursa Eropa yang dibuka Jumat sore. “Investor kini mulai mendapat sedikit sentimen positif, menyusul ekspektasi dari data tenaga kerja Amerika Serikat yang diprediksi akan membaik.”
Meski demikian, terbatasnya penguatan indeks karena terbebani oleh sentimen negatif akibat tidak adanya aksi nyata ECB dalam menindaklanjuti masalah krisis utang Eropa. Investor kembali kecewa karena ECB belum akan masuk ke pasar obligasi untuk membeli surat utang yang memiliki imbal hasil bermasalah.
Padahal, data-data ekonomi yang dirilis bulan ini sudah mengindikasikan pelambatan ekonomi sehingga stimulus bank sentral sebenarnya sangat diperlukan. “Beberapa data makro ekonomi dari Eropa, AS, maupun Cina dua pekan terakhir ini sudah meningkatkan kekhawatiran investor,” kata dia.
Data manufaktur AS mengalami penurunan 0,2 persen ke level 49,7 dan indeks manufaktur Eropa secara keseluruhan turun 0,23 persen menjadi 44. Indeks manufaktur Cina turun 0,19 persen menjadi sebesar 50,1. Sementara data klaim pengangguran di AS meningkat dari 353 ribu menjadi 365 ribu.
Saham yang berpindah tangan mencapai 2,3 miliar lembar saham senilai Rp 3,46 triliun dengan frekuensi 93,24 ribu kali transaksi. Sebanyak 108 saham menguat, 111 saham turun, serta 97 lainnya tidak berubah. Asing mencetak penjualan bersih Rp 306,8 miliar.
Bursa Asia bervariasi hingga pukul 17.00 WIB. Indeks Nikkei 225 turun cukup dalam 1,13 persen ke 8.555,18, indeks Hang Seng turun 0,12 persen ke 19.666,18. Indeks KOSPI turun 1,11 persen ke 1.846,68, indeks Straits Times naik 0,50 persen ke 3.051,33, dan indeks komposit Shanghai menguat 1,02 persen ke 2.132,80.
PDAT | M AZHAR
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya