TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia diproyeksikan berada di urutan 21 dalam jajaran 29 negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2013 dan 2014 dalam Laporan Semi Tahunan Bank Dunia mengenai Prospek Ekonomi Global. Sebagian besar negara yang masuk daftar ini tergolong frontier markets (negara berkembang) yang memiliki PDB sangat rendah.
Dari 29 negara, 16 terletak di Afrika, 7 terletak di Asia Tenggara, 3 terletak di Asia Tengah, 2 berada di Amerika Latin dan satu di Timur Tengah. 9 negara mengandalkan ekspor minyak bumi, sementara 5 negara tergantung kepada ekspor emas dan permata.
Industri pariwisata menjadi industri yang diandalkan oleh lima negara dalam daftar ini. Sementara itu sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian utama dalam ekonomi lima negara dalam daftar ini. Hanya tiga negara dalam daftar ini yang bergabung dalam G-20.
Peringkat pertama diduduki oleh Irak dengan proyeksi pertumbuhan PDB 13,1 persen pada 2013 dan 11 persen pada 2014. 90 persen pendapatan pemerintah Irak berasal dari ekspor minyak bumi. Sektor konstruksi juga diperkirakan akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi karena Irak sedang membenahi diri pasca pendudukan Amerika Serikat.
Peringkat kedua diduduki oleh Sierra Leone yang mengandalkan industri pertambangan dan permata. Dua raksasa ekonomi dunia, Cina dan India masing-masing berada di peringkat ketiga dan kesebelas dalam daftar ini.
Laos diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara pada 2013 dengan pertumbuhan 7,6 persen. Walaupun tingkat pendapatan Laos rendah, tetapi pertumbuhan berjalan cukup cepat sebagai hasil investasi asing dan investasi infrastruktur.
Perekonomian Indonesia sendiri diperkirakan akan tumbuh 6,5 persen pada 2013 dan 6,3 persen pada 2014. Bank Dunia menilai sektor keuangan Indonesia tumbuh dengan cukup baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada 2012, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6 persen sementara target pemerintah Indonesia ekonomi tumbuh 6,5 persen.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terpopuler
Ancaman Anas: Jangan Bikin Partai dalam Partai
Sebelum Hilang, Penulis Buku Lapindo Dikirim SMS Teror
Alasan ATC Menyetujui Sukhoi Turun ke 6.000 Kaki
Penulis Buku tentang Lapindo Diduga Hilang di Bandung
J Lo Diingatkan: "Casper Adalah Ular''
Berita terkait
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
3 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca SelengkapnyaPasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter
3 hari lalu
BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
4 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
5 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaDi Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan
7 hari lalu
Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen
7 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaEkonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.
Baca SelengkapnyaADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?
17 hari lalu
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen
26 hari lalu
Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.
Baca SelengkapnyaSyarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi
35 hari lalu
Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.
Baca Selengkapnya