Atlas Incar Produksi Batubara Dua Kali Lipat  

Reporter

Editor

Jumat, 15 Juni 2012 19:53 WIB

Presdir PT Atlas Resources Tbk Andre Abdi (2 kanan) bersalaman dengan (dari ki-ka) Komisaris Suci Kuswardani, Preskom Jay I Oentoro dan Wadirut Hans J, Kaschull usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, (15/6). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -PT Atlas Resources Tbk, (ARII) menargetkan kenaikan produksi batu bara hingga dua kali lipat, dibandingkan produksi tahun lalu. Sepanjang 2011, jumlah produksi mendekati 1,3 juta jon.

"Target produksi hingga akhir tahun ini kami harap bisa dua kali lipat dari perolehan tahun lalu," kata Direktur Keuangan Atlas Resources, Dono Boestami dalam konverensi pers usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Atlas di Darmawangsa Hotel Jakaerta, Jumat (15 Juni 2012).

Dia mengungkapkan, hingga akhir tahun lalu, total produksi Atlas mencapai 1,28 juta ton. Jika ditargetkan dua kali lipat maka produksi Atlas di tahun ini bisa mencapai 2,56 juta ton atau mendekati 2,6 juta ton.

Menurut Dono, dari target produksi tersebut, wilayah IUP yang telah beroperasi di Hub Muba yang berlokasi di Sumtera Selatan akan menjadi kontribusi terbesar, di samping empat Hub lainnya (Berau, Kubar, Oku, dan Papua).

Sejak produksi awal pada Desember 2011, target kapasitas produksi HUB Muba sekitar 2,75 juta ton per tahun. Muba sendiri mempunyai cadangan batubara sebesar 95 juta ton, sementara sumber dayanya sebesar 314 juta ton. "Sumber produksi Hub Muba terbesar. Tahun depan satu lokasi di Hub Muba sudah mulai beroperasi," kata Dono.

Dia menambahkan, saat ini dari 17 konsesi, total cadangan batubara mencapai 104 juta ton, dengan sumber daya mencapai 377,9 juta ton.

Direktur Komersial Atlas, Aulia Setiadi menambahkan, peningkatan produksi tentunya berdampak pada penjualan dan pendapatan perseroan. "Kita akan lihat dengan tren harga yang ada. Mungkin menjelang akhir tahun akan kelihatan pendapatan kita seperti apa," ungkap Aulia.

Saat ini kisaran harga jual batubara Atlas sekitar 75,9 dolar AS per ton. "Tahun ini kurang lebih sama," katanya. Aulia melanjutkan, terkait dengan kontrak penjualan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), harga jual batubara akan ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah. 'Di atas Rp 500 ribu per ton, tergantung lokasi," katanya.

Strategi harga masih konsisten sebagaimana dengan undutri batubara pada umumnya. "Portofio kita cukup kuat, ada signing dengan PLN tentu memperkuat. Maka cashflow kita akan dimbangi," katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Dono Boestami menambahkan, terkait dengan penawan tiga seri obligasi perseroan yang telah dibuka masa penawan sejak 5 Juni lalu, perseroan memutuskan untuk memperpanjang masa penawaran (bookbulding) yang sedianya berakhir tanggal 18 Juni menjadi 20 Juni 2012.

Pertimbangannya adalah saat ini sangat banyak perusahaan yang menawarkan obligasi di pasar. "Jadi kita perpanjang msa bookbulding obligasi dari 18 Juni menjadi 20 Juni 2012," kata Dono.

Dia juga mengoreksi informasi kisaran kupon obligasi tersebut. Sebelumnya pada pada saat public expose 5 Juni lalu diisebutkan kisaran kupon obligasi untuk Seri A dengan jangka waktu 3 tahun ditawari kupon dengan kisaran 8,75% - 9,5%.

"Seharusnya obligasi Seri A (3 thn) memiliki indikasi kupon 8.25% – 9.50%. Sedangkan untuk seri yang lainnya sudah benar. Jadi ada kesalahan quotation," kata Dono.

Adapun keseluruhan kisaran kupon yang ditawarkan adalah Seri A (3 tahun) : 8.25% – 9.50%, Seri B (5 tahun) : 9.25% – 10.50%, dan Seri C (7 tahun) : 9.75% – 10.75%.

DEWI RINA

Berita terkait

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

22 Februari 2023

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.

Baca Selengkapnya

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

7 Desember 2022

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.

Baca Selengkapnya

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

3 Desember 2022

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

14 Oktober 2022

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.

Baca Selengkapnya

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

3 Oktober 2022

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.

Baca Selengkapnya

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

7 Juni 2022

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

19 Mei 2022

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.

Baca Selengkapnya

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

18 Mei 2022

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.

Baca Selengkapnya

IPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar

26 Januari 2022

IPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar

NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham barunya atau setara 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Baca Selengkapnya

Total Dana IPO 2021 BEI Capai Rp 32,14 T, Saham Bukalapak Penyumbang Terbesar

17 September 2021

Total Dana IPO 2021 BEI Capai Rp 32,14 T, Saham Bukalapak Penyumbang Terbesar

Bursa Efek Indonesia menyatakan IPO saham berhasil terpecahkan pada 2021 ini, dengan PT Bukalapak Tbk. sebagai penyumbang terbesar.

Baca Selengkapnya