Dahlan Iskan Cari Direktur Jujur dan Berintegritas
Reporter
Editor
Minggu, 6 Mei 2012 22:10 WIB
Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan sambutan dalam peringatan mengenang 7 tahun wafatnya tokoh pers nasional Valens G. Doy di Raffles Hills, Cibubur, Depok, Sabtu (5/5). ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, PALEMBANG -Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan integritas dan antusias tinggi menjadi modal utama menuju Indonesia lebih baik. Ia mengaku sedang mencari Direktur BUMN ataupun karyawan yang menomorsatukan kejujuran dan integritas.
"Saya mencari direktur maupun karyawan yang memiliki integritas dan antusias," kata Dahlan saat jadi pembicara pada Seminar Nasional Pendidikan bertema Pendidikan Karakter untuk Indonesia Lebih Baik di Kampus Universitas Sriwijaya Palembang, Minggu 6 Mei 2012.
Menurut Dahlan, integritas dan antusias harus saling berbarengan untuk mendorong kemajuan suatu perusahaan juga negara. Orang-orang yang berintegritas akan selalu bersikap jujur dan tentunya tidak korupsi. "Orang-orang yang berintegritas ini pasti mampu menjaga keselarasan dalam ritme kerja sehingga jadi kondusif" ujarnya.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki pimpinan dan karyawan yang berintegritas serta antusias akan mampu berkembang optimal. Karenanya, menurut Dahlan, untuk menguji integritas sejak dini, seperti mahasiswa bisa mulai mengikuti tes psikologi guna mengetahui sebatas mana kejujuran dan semangat bekerja.
Hasil tes psikologi tentunya akan menjadi bahan atau ukuran untuk meningkatkan integritas dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Dahlan menambahkan, jika bangsa ini memiliki integritas dan antusias dalam berperan aktif memajukan negara maka berbagai potensi konflik dapat diminimalisir.
Pada seminar nasional pendidikan tersebut diikuti sedikitnya 600 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumsel, termasuk para guru sekolah dasar hingga SMU di Kota Palembang.
Seminar nasional yang berlangsung sehari itu, pihak panitia penyelenggara menyediakan 600 unit kursi semuanya penuh, sehingga terpaksa ditambah karena masih banyak peserta yang berdiri.
