TEMPO.CO, Yogyakarta - Pembangunan fisik Bandar Udara (Bandara) Internasional Yogyakarta segera dimulai pada 2013. Kementerian Perhubungan mendesak investor untuk segera merealisasikan pembangunan itu. Sebab, Bandara Adi Sutjipto saat ini sudah tidak memadai untuk kebutuhan penerbangan komersial. Apalagi bandara itu merupakan bandara militer.
"Pembangunan bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta sepenuhnya ditangani swasta, pemerintah tidak memiliki banyak kewenangan dalam mencampuri urusan ini," kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Sutantono, Sabtu, 5 Mei, 2012.
Pemerintah, kata dia, hanya bisa membantu dari sisi regulasi dan kebijakan pendukung lainnya. Selebihnya menjadi kewenangan PT Angkasa pura I, dengan beberapa investor asing yang menjadi mitra kerja.
Saat ini investor telah menyelesaikan proses studi kelayakan. Dalam hasil penelitian yang ada sudah ada dua lokasi di Bantul dan Kulonprogo yang menjadi prioritas. Lokasi di Paliyan, Temon, Kulonprogo, bakal menjadi lokasi paling ideal karena menempati ranking pertama.
"Anda sudah tahu, saya tak perlu memerinci di mana lokasinya," kata Bambang menjawab lokasi yang dipilih antara Bantul dan Kulonprogo.
Dari hasil penelitian tersebut juga sudah ditindaklanjuti dengan penyusunan detail desain. Desain bandara akan mengampu kebutuhan yang harus disediakan dalam mendukung bandara bertaraf internasional.
Desain sudah harus selesai pada 2012 karena pembangunan fisik bandara mulai 2013. Termasuk tata ruang dan kawasan di sekitar lokasi. Bambang menambahkan, bandara ini akan diarahkan sebagai konsep city airport, bukan airport city. Jadi banyak akses yang dibangun untuk mendukung bandara baru tersebut. "Termasuk akses transportasi kereta api dan jalan raya," kata dia.
Ditemui terpisah Ketua Jogja Invesment Forum (JIF), Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadiwinoto, menyatakan pembangunan bandara ini akan banyak melibatkan investor nasional bersama dengan asing. "Tapi kami berharap investor lokal diutamakan. Kami akan menjembatani para investor," kata dia.
Sayangnya, kata dia, rencana pembangunan bandara baru ini sudah menimbulkan gejolak harga tanah. Meskipun mayoritas tanah yang digunakan merupakan Pakualaman ground, ada sebagian yang milik masyarakat.
Para spekulan tanah sudah mulai gerilya di wilayah yang akan digunakan sebagai lokasi bandara. Hal tersebut harus ditekan untuk mendukung iklim investasi.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
5 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
7 jam lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
9 jam lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
16 jam lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
17 jam lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
18 jam lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
21 jam lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
2 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
3 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta
3 hari lalu
Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Baca Selengkapnya