TEMPO.CO, Beijing - Tingkat inflasi Cina pada Maret naik lebih tinggi dari perkiraan pemerintah manakala indeks bahan bakar dan indeks biaya makanan meningkat lebih besar sehingga mendorong lonjakan harga kebutuhan bahan pokok.
Harga kebutuhan pokok tumbuh sebesar 3,6 persen pada Maret dari tahun sebelumnya, naik dari 3,2 persen ketimbang Februari. Sebelumnya para analis memperkirakan kenaikan 3,3 persen.
Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mengatakan, inflasi merupakan salah satu kekhawatiran utama bagi perekonomian Negeri Panda yang sebelumnya menetapkan target inflasi 4 persen tahun ini.
Para analis mengatakan, data tersebut dapat mendorong bank sentral untuk menahan pelonggaran kebijakan moneter, yang sudah kadung dilakukan selama ini.
"Saya kira inflasi lebih kuat dari yang diperkirakan sehingga dapat memperlambat laju kebijakan moneter, yang selama ini terkesan longgar," kata Wang Jin dari Guotai Securities di Shanghai.
Wang melanjutkan, negara kami mempertahankan perkiraan bahwa bank sentral dapat mengurangi rasio cadangan devisa beberapa kali tahun ini. "Namun, kemungkinan pemotongan suku bunga menjadi lebih rendah."
Perekonomian Cina tumbuh sebesar 8,9 persen dalam tiga bulan hingga akhir Desember dari tahun sebelumnya. Angka tersebut termasuk laju pertumbuhan paling lambat lebih dari dua tahun.
Ada kekhawatiran bahwa pertumbuhan yang lamban dapat mengerem permintaan ekspor dari pasar utama, seperti Amerika Serikat dan zona euro. Untuk mempertahankan derap pertumbuhannya, bank sentral Cina mengurangi kebijakan moneter dalam beberapa bulan terakhir.
Bank sentral telah memotong jumlah cadangan devisa dua kali dalam beberapa bulan terakhir. Pada dasarnya, kebijakan tersebut untuk memberi pinjaman lebih banyak kepada konsumen. Ini dapat meningkatkan kredit dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
BOBBY CHANDRA | BBC.CO.UK
Berita terkait
Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya
17 Oktober 2023
Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.
Baca SelengkapnyaInflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar
5 Juni 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy) pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan
1 Oktober 2022
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis Jumat kemarin, dimulai dari tingginya inflasi telah menjadi musuh bersama di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPrediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik
30 September 2022
Indef memperkirakan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen pada September 2022 mencapai 1,45 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Baca SelengkapnyaThe Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat
16 Juni 2022
IHSG melambung tinggi di sesi pertama perdagangan hari ini di level 7.120,6.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi
10 Juni 2022
Jokowi menyebut Indonesia masih dapat mengendalikan inflasi
Baca SelengkapnyaRedam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?
22 Mei 2022
Bank Indonesia atau BI harus meredam lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global
12 Mei 2022
Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah telah berancang-ancang mencegah dampak badai inflasi.
Baca SelengkapnyaSaran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia
4 Februari 2022
Nauli Desdiani mengimbau pemerintah agar menaikkan stimulus fiskal dalam rangka mencapai target inflasi.
Baca SelengkapnyaMendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi
22 Januari 2018
21 kabupaten dan kota belum membentuk Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Baca Selengkapnya