TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan sudah mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan Bandara Internasional Kertajati, Karawang, Jawa Barat. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S. Gumay, menyatakan pembangunan bandara yang butuh dana total sebesar Rp 8,29 triliun ini ditargetkan rampung pada 2020.
Dana Rp 10 miliar itu juga akan digunakan sebagai duit awal pemagaran lahan yang sudah dibebaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bandara Kertajati merupakan salah satu prioritas dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI). "Kami ingin target pelaksanaan proyek bisa dilakukan pertengahan tahun ini."
Pemerintah sedang merevisi aturan Peraturan Menteri Perhubungan No 34 Tahun 2005 tentang Penetapan Lokasi Bandara agar dana APBN bisa digunakan dalam pembangunan Kertajati. “Kami koordinasikan juga dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas,” katanya.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan rencana pemerintah pusat membangun dua bandar udara di Jawa Barat tersebut juga akan dilengkapi dengan jalur kereta api. Kedua bandara itu akan dibangun di Kabupaten Karawang dan Majalengka.
Dalam proyek ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyanggupi untuk menjajaki pasar mulai bulan Januari-Februari lalu. Penjajakan pasar ini diperlukan karena pembangunan Bandara Kertajati dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah dan investor swasta.
Penjajakan pasar ini juga akan menentukan proporsi dana yang disepakati antara pemerintah dan investor. “Nanti dilihat mau dibangun terminal seperti apa. Mau yang efisien atau menarik untuk didatangi. Nah, itu tergantung dari jajak pasar ini,” ujar Bambang.
AFRILIA SURYANIS
Berita terkait
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
5 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
6 jam lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
9 jam lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
16 jam lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
16 jam lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
17 jam lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
20 jam lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
2 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
3 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta
3 hari lalu
Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Baca Selengkapnya