Ekspansi Sinar Mas Capai Rp 1,35 Triliun

Reporter

Editor

Kamis, 1 Maret 2012 14:16 WIB

Dua pekerja PT. Perkebunan Nusantara XIII menyortir kelapa sawit yang baru dipanen di Lorong Pinang, Paser, Kaltim (28/9). Pengolahan kelapa sawit ini mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 60 ton per-jam. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) siap menggelontorkan anggaran senilai Rp 1,35 triliun untuk ekspansi penanaman baru. "Lahannya sekitar 20-30 ribu hektare dengan investasi Rp 45 juta per hektare," ucap Chief Executive Officer Sinar Mas Agribusiness and Food, Susanto, di Plaza Mandiri, hari ini, 1 Maret 2012.

Menurut Susanto, investasi itu bersifat cost to maturity, mulai dari tanam sampai panen, dan membutuhkan waktu selama empat tahun. Adapun untuk masa produksinya memakan waktu sekitar 25 tahun.

Ia mengatakan sebagian besar lahan yang akan digarap berada di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Dengan pemerincian Kalimantan Barat seluas 10 ribu hektare, Kalimantan Tengah 5.000 hektare, Kalimantan Selatan 2.000 hektare, sementara sisanya di Sumatra. Hingga saat ini luas lahan yang sudah digarap perseroan mencapai 460 ribu hektare.

Untuk struktur pendanaan, sekitar 65 persen berasal dari kredit perbankan, sisanya 35 persen dari equity perseroan. "Kami masih menggunakan bank nasional seperti Mandiri dan BRI, tapi tidak menutup kemungkinan bank asing," katanya.

Saat ini kontribusi CPO Sinar Mas untuk nasional tercatat sebesar tujuh persen atau sekitar dua juta ton dari 25 juta ton produksi nasional. Namun dari jumlah itu sekitar 1,3 juta ton di antaranya diproses sendiri. "Tahun ini kami naikkan dua kali lipat jadi sekitar 2,6 juta ton," ujarnya.

Pabrik pengolahan CPO antara lain tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan Selatan. "Nanti ada pengembangan di Lampung. Sementara nilai investasi untuk menaikkan produksi CPO itu US$ 400-500 juta," katanya.

Menurut Susanto, hasil panen CPO dari perkebunan perseroan mencapai 5 ton per hektare per tahun atau sekitar 24-25 ton per hektare TBS (tandan buah segar). Sementara perkebunan plasma mencapai 5,2 ton per hektare atau sekitar 26-27 ton per hektare TBS.

Tahun ini Susanto memperkirakan harga pasaran CPO bakal bertahan di kisaran US$ 1.000-1.200 per ton. Beberapa negara mitra ekspor perseroan selama ini seperti Cina, Eropa, dan India.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

17 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

18 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

21 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

22 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya