TEMPO.CO, Jakarta - PT Elnusa Tbk mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan sepanjang tahun ini. Perusahaan merugi Rp 55 miliar atau turun 185 persen dibandingkan perolehan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 64 miliar.
Direktur Keuangan Elnusa Sabam Hutajulu mengatakan salah satu penyebab turunnya laba bersih perusahaan karena penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS) pada tahun ini. "Ini sesuai dengan Ikatan Akuntasi Indonesia," ujar Sabam pada paparan publik di kantornya, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.
Penerapan IFRS ini, menurutnya, sebagai implementasi dari standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Di antaranya pencadangan uang muka investasi dan penurunan nilai aset. "Selain itu juga untuk provisi, liabilitas kontijensi, dan aset kontijensi," ujarnya.
Jika tanpa menerapkan IFRS, dia mengatakan perusahaan dapat memperoleh laba bersih sebesar Rp 36,1 miliar. "Atau hanya turun 43 persen dibandingkan laba bersih tahun lalu," kata Sabam.
Selain penerapan IFRS, katanya, perusahaan merugi karena adanya hambatan di proyek Papua. Dia menjelaskan kondisi cuaca di sana mengakibatkan proyek tertunda. Hal ini berdampak negatif terhadap arus kas dan laba bersih perusahaan pada tahun ini maupun 2012 mendatang.
Namun, setelah mengetahui kondisi seperti itu, perusahaan memilih untuk menarik ekspektasi rugi untuk tahun depan pada tahun ini sehingga pada tahun depan dapat mencetak laba bersih. "Untuk angka final laba bersih kami di tahun ini memang harus didiskusikan dulu. Akan selesai finalnya pada akhir Februari 2012. Kalau saat ini, prediksi kami masih merugi Rp 55 miliar," katanya.
Untuk pendapatan perusahaan, Sabam memprediksi akan tumbuh menjadi Rp 4,61 triliun atau naik 9,5 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 4,21 triliun. Pendapatan ini, dia mengatakan, berasal dari jasa hulu migas 44 persen, jasa hilir migas 52 persen, dan jasa penunjang 5 persen.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaMengenal Apa Itu Performance Review, Tujuan, dan Tips Mempersiapkannya
2 Januari 2024
Performance review adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan di suatu perusahaan. Ini tujuan dan tips mempersiapkannya.
Baca SelengkapnyaCheck Up Rutin Salah Satu Cara Investasi untuk Karyawan Perusahaan
19 Juni 2023
Kesehatan karyawan menjadi faktor penentu kemajuan suatu bisnis. Lakukan Medical Chek up rutin karyawan bisa menguntungkan perusahaan.
Baca SelengkapnyaIni Kunci BRI Cetak Laba Tinggi di Kuartal I 2023
8 Mei 2023
Kinerja perseroan semakin efisien dan berfokus pada segmen mikro.
Baca SelengkapnyaSeaBank Capai Kinerja Positif, Laba Meningkat Hingga 186 Persen
7 April 2023
Untuk pertama kalinya SeaBank berhasil membukukan laba sebelum pajak penghasilan.
Baca Selengkapnyabank bjb Catat Kinerja Solid sepanjang 2022
28 Februari 2023
Terdapat berbagai faktor yang membuat bank bjb bertumbuh kian kuat dan positif.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProdusen Sepatu Nike Fokus Pulihkan Kinerja Perusahaan usai Berhentikan 297 Karyawan
3 Juli 2022
Produsen sepatu merek Nike tengah fokus memulihkan kinerja perusahaan pasca-pemberhentian 297 karyawan masa percobaan.
Baca SelengkapnyaUMKM Mulai Pulih, BRI Catat Laba Rp.12,22 Triliun
26 April 2022
Kondisi UMKM yang mulai pulih mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh.
Baca SelengkapnyaASN Kemnaker Siap Terapkan Core Values BerAKHLAK
14 September 2021
Cara berpikir yang harus dilakukan seluruh pegawai Kemnaker adalah bagaimana dapat melakukan kinerja dengan baik dan belajar dengan keras.
Baca Selengkapnya