TEMPO Interaktif, New York - Harga komoditas minyak mentah turun tipis karena meningkatnya pasokan dan rendahnya permintaan di pasar. Sebuah laporan menunjukkan bahwa cadangan minyak dan bensin Amerika Serikat (AS) meningkat karena melemahnya permintaan sehingga mendorong harga minyak tergelincir dalam perdagangan Rabu kemarin.
Harga minyak yang menjadi patokan West Texas Intermediate (WTI) turun 79 sen dan ditutup pada level US$ 100,49 per barel di perdagangan bursa komoditas New York (NYMEX). Demikian pula harga minyak untuk jenis Brent juga turun US$ 1,23 menjadi US$ 109,28 per barel di perdagangan bursa komoditas London Rabu kemarin.
Harga minyak terkoreksi setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak hingga 2 Desember lalu meningkat 1,3 juta barel. Pasokan bensin juga melonjak 5,1 juta barel melebihi perkiraan. Persediaan minyak meningkat karena permintaan akan bahan bakar di AS turun dan kemungkinan bisa mencapai titik terendahnya sejak tahun 2003 lalu.
“Hal ini membuat tanda tanya, apakah ada sesuatu yang terjadi terhadap perekonomian,” kata Tom KLoza, analis komoditas minyak dari Oil Price Information Services. Laporan terakhir menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh, namun masih lamban.
Harga minyak telah berada di atas level US$ 100 per barel lebih dari seminggu. Investor sedang menunggu dari perjuangan Uni Eropa untuk menanggulangi krisis utang. Pemotongan anggaran belanja diperkirakan akan mengurangi permintaan energi di Eropa dan negara manufaktur besar seperti Cina yang banyak mengekspor barang ke kawasan Eropa.
Selain menunggu resolusi di Eropa, para investor juga terus memantau sanksi yang akan diberlakukan terhadap Iran. Setiap gangguan yang terjadi terhadap pasokan minyak dari Iran bisa memicu kenaikan harga minyak.
Harga minyak pemanas turun 3,39 sen menjadi US$ 2,9824 per galon, dan harga bensin melemah 5,85 sen ke posisi US$ 2,5869 per galon. Harga gas alam juga turun 6,6 sen menjadi US$3,421 per kaki kubik.
AP/VIVA B KUSNANDAR
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
3 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
9 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
10 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
11 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
11 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang
6 Juni 2023
Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.
Baca Selengkapnya