Kredit Tanpa Jaminan bagi Pengusaha Menengah Kecil Yayasan Astra
Reporter
Editor
Rabu, 17 Desember 2003 14:43 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengusaha skala kecil dan Menengah binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra menerima kredit tanpa jaminan (//collateral//) berupa tanah maupun bangunan dari Bank Bumiputera. Hal ini ditegaskan Toto Moeljono, Direktur Pemasaran Bank Bumiputera, dalam konferensi pers Peluang Aset Pembiayaan Bagi UKM Mitra Astra di Jakarta, Rabu (17/12). Dia mengatakan usaha kecil menengah (UKM) punya peran penting dalam perekonomian nasional. Buktinya, hanya UKM yang dapat berkembang melalui masa-masa sulit saat krisis ekonomi beberapa tahun lalu. Bank Bumiputera menyediakan plafon kredit sebesar Rp 75 miliar dengan suku bunga kompetitif dan proses kredit yang ringkas. Total kredit per nasabah sampai dengan Rp 5 miliar. Program kredit tanpa kolateral ini terdiri dari dua program. Pertama, kredit modal kerja jangka pendek yang didasarkan pada permintaan Astra. Bunganya dihitung harian atas dasar jumlah kredit. Kedua, program kredit investasi //moulding// / //dies// dengan pembiayaan seratus persen yang didasarkan //standing instruction// dan surat pembayaran nilai sisa atas //moulding// / //dies// tersebut bila berhenti produksi sebelum depresiasi //dies// tersebut habis. Kedua program ini hanya diperuntukkan hanya pengusaha kecil menengah binaan YDBA, yang terkait dengan usaha Astra.Bank Bumiputera mempunyai portofolio kredit bagi UKM sebesar Rp 348 miliar dari total kredit sejumlah Rp 2,4 triliun. Ketika ditanya soal kucuran kredit menjelang pemilu, ketua Dewan Pengurus YDBA, Krisni Murti mengatakan tidak ada langkah khusus karena dia yakin UKM bisa tetap hidup baik saat krisis maupun menghadapi pemilu. Dia melihat pengusaha menengah kecil mempunyai elastisitas tinggi. Maria Ulfah - Tempo News Room
Berita terkait
Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan
4 menit lalu
Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan
Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan