Impor Sapi Berhenti, Peternak Bakal Naikkan Harga  

Reporter

Editor

Senin, 6 Juni 2011 14:55 WIB

TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Kediri - Rencana penghentian ekspor sapi oleh Pemerintah Australia disambut gembira para peternak sapi di Kediri, Jawa Timur. Hal ini diharapkan bisa menaikkan harga jual sapi yang terus merosot selama satu tahun terakhir.

Khoirul Abadi, 30 tahun, peternak sapi potong di Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, mengatakan harga sapi lokal selama ini telah terpuruk jauh. Satu ekor sapi kualitas super yang dibeli seharga Rp 7 juta kini anjlok menjadi Rp 3 juta. Selain kualitas sapi yang memang merosot, para peternak harus bersaing dengan serangan sapi impor. “Sudah waktunya harga sapi lokal membaik,” katanya kepada Tempo, Senin, 6 Juni 2011.

Satu-satunya momentum kenaikan harga yang diharapkan para peternak sapi dalam waktu dekat adalah Hari Raya Idul Fitri dan Kurban. Pada hari itu, para pedagang akan memburu sapi dari peternak untuk dijual ke pasar hewan dan rumah pemotongan hewan. Situasi itu bisa dimanfaatkan untuk menaikkan harga sapi yang telah terpuruk.

Khoirul menambahkan, selain penghentian impor sapi dari Australia, kenaikan harga sapi ini juga dipicu merosotnya kualitas sapi di tingkat peternak. Musim hujan yang berkepanjangan hingga berdampak pada menurunnya kemampuan ekonomi peternak membuat sapi-sapi mereka tak terawat. Para peternak yang bekerja dengan sistem bagi hasil cenderung memberi pakan sapi apa adanya. “Kemarin saja ada ratusan sapi yang terserang lumpuh karena rusaknya kualitas rumput gajah,” kata Khoirul.

Tak hanya peternak, para pedagang daging di Pasar Setono Betek, Kota Kediri, juga mengambil ancang-ancang menaikkan harga. Mereka memprediksi penghentian impor sapi ini akan menaikkan kebutuhan daging dalam negeri.

Hal ini bisa menaikkan harga daging sapi yang cenderung merosot sejak tiga bulan terakhir. Saat ini, harga daging sapi di pasar tradisional Kediri sebesar Rp 52.000 per kilogram, turun dari Rp 58.000 per kilogram dari harga sebelumnya. “Sapi lokal katanya juga turun,” kata Ny. Yuliana, pedagang daging yang menjelaskan alasan penurunan harga tersebut.

Dia memprediksi kebutuhan daging sapi menjelang Lebaran akan melonjak jika penghentian impor itu dilakukan sebelum itu. Berdasarkan tahun sebelumnya, harga daging sapi akan meningkat hingga Rp 5.000 per kilogram mulai satu pekan menjelang Lebaran.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono menyampaikan sikap Pemerintah Australia yang akan menghentikan ekspor sapi ke Indonesia pasca penayangan gambar penyiksaan sapi di rumah pemotongan hewan Indonesia oleh salah satu stasiun televisi Australia. Menurut data pemerintah, kebutuhan daging sapi saat ini mencapai 430 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 25 persen atau 100 ribu ton daging berasal dari impor.

HARI TRI WASONO






Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya