BUMN akan Sewa Lahan Petani

Reporter

Editor

Selasa, 17 Mei 2011 22:37 WIB

TEMPO/Sahrul

TEMPO Interaktif, Jakarta - Konsorsium sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyewa lahan petani. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, program sinergi ini terpisah dari program Kementerian Pertanian meskipun tujuannya sama: mencapai target swasembada pangan nasional.

Nantinya, lokasi pelaksanaan akan terpisah dengan program Kementerian Pertanian. “Lahan yang akan disewa tersebar di Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan,” kata Mustafa kepada Tempo, Selasa (17/5).

engan program ini, menurut Mustafa, diharapkan akan menghasilkan minimal 3,725 juta ton gabah kering panen. Tambahan produksi minimal 0,56 juta ton, 1,5 juta ton jagung, dan 0,06 juta ton kedelai pada tahun ini. Target produksi tersebut diharapkan terus meningkat hingga 2014.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mencanangkan Gerakan Produksi Pangan dengan Sistem Korporasi (GPPK). Program ini untuk memproduksi bahan pangan yang terdiri dari padi, jagung, kedelai, daging (bibit sapi potong), dan gula. Selain mendukung pencapaian surplus pangan nasional, juga mengoptimalkan BUMN terkait memperkenalkan sistem korporasi dalam budidaya tanaman pangan kepada petani.

Beberapa BUMN yang terlibat, antara lain PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri. Kedua perusahaan ini bertugas menyediakan benih unggul. PT Pupuk Sriwijaya menyediakan pupuk dan Perum Jasa Tirta I dan II untuk pengairan. BUMN lain yang dilibatkan adalah Perum Perhutani, PT Inhutani, dan PT Perkebunan Nusantara untuk penyediaan lahan. PT Berdikari untuk produksi jagung dan pakan ternak dan Perum Bulog untuk pengelolaan hasil produksi.

Advertising
Advertising

Program ini melibatkan lahan petani seluas 570 ribu hektar yang akan disewa BUMN tersebut untuk budidaya padi. PT Pertani menyewa 200 ribu hektar, PT Sang Hyang Seri 200 ribu hektar, PT Pupuk Sriwidjaja dan Perum Perhutani masing-masing 100 ribu dan 70 ribu hektar. Selain padi, 260 ribu hektar lahan akan disewa untuk budidaya jagung dan 50 ribu hektar untuk kedelai.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, menilai langkah pemerintah menyewa lahan petani sebagai kekeliruan yang besar. Sebab yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi beras nasional adalah mencetak sawah baru pada lahan terlantar. Saat ini ada sekitar 9,2 juta hektar lahan terlantar. Pengelolaan dan kepemilikan sawah-sawah baru ini, kata Henry, diserahkan kepada petani.

Pemerintah semestinya segera membagikan tanah kepada petani gurem melalui Program Pembaruan Agraria Nasional. Program ini pernah dijanjikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan begitu niscaya target produksi pangan tercapai.

Selain itu, lumbung pangan nasional (sentra padi) adalah lumbung pangan rakyat tani yang dikelola dan dimiliki oleh petani, bukan diserahkan kepada perusahaan. “Penyewaan lahan akan semakin menjauhkan petani kecil dari alas produksi (tanah),” katanya, sehingga, “pengangguran dan kemiskinan akan terus meningkat di pedesaan.”

Mustafa membantah anggapan bahwa nantinya sistem sewa lahan tersebut akan merugikan petani pemilik lahan. BUMN menjamin akan melibatkan petani untuk menggarap lahan-lahan pertanian yang disewa. "Konsepnya, selain petani menerima pembayaran sewa, mereka juga akan dilibatkan sebagai penggarap.”

EVANA DEWI | ROSALINA | AGUSSUP

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

15 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

47 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

58 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya