DPR Akan Panggil Menteri Keuangan Terkait Newmont

Reporter

Editor

Jumat, 6 Mei 2011 18:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Langkah Pemerintah Pusat untuk membeli saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dikecam anggota Dewan Perwakilan Rakyat. "Kementerian Keuangan bisa dianggap tidak menghormati keputusan DPR," ujar Wakil Ketua Komisi IX Harry Azhar Azis saat dihubungi Tempo, Jumat (6/5).

Pasalnya, menurut Harry, DPR sudah menyatakan menolak langkah pemerintah pusat untuk membeli saham divestasi Newmont melalui PIP. "Saat itu pada masa Menteri Sri Mulyani pada 26 Februari 2009, kami sudah menolak langkah pembelian saham Newmont melalui PIP dan keputusan itu belum dicabut artinya masih berlaku hingga sekarang," katanya.

Karena itu Dewan akan memanggil Menteri Keuangan untuk memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambilnya. "Kami akan memanggil Menteri Keuangan untuk memberi penjelasan pada anggota Dewan," katanya. Namun ia masih belum bersedia menyatakan seperti apa sikap dan langkah politik yang akan diambil Dewan. "Seperti apa sikap politik kami, nanti menunggu penjelasan mereka."

Pengamat perminyakan Kurtubi juga mengecam langkah Pemerintah Pusat tersebut. "PIP itu tidak jelas kelaminnya, itu berupa PT atau apa, kalau berupa PT semestinya berupa BUMN dibawah kementerin BUMN. Jika dibawah Kementerian Keuangan berarti Kementerian Keuangan selaku regulator sudah masuk sebagai pemain, itu merusak sistem."

Menurutnya Pemerintah Pusat seharusnya merelakan Pemerintah Daerah NTB membeli saham divestasi Newmont dengan pertimbangan memenuhi azas keadilan dan kepatutan. "Selama ini Pemda NTB baru memperoleh 4 persen dari kewajiban yang dibayarkan Newmont ke negara, sisanya mengalir ke pemerintah pusat," katanya. Pada 2010 dari jumlah pajak yang dibayarkan Newmont sebesar Rp 5,5 triliun, pemerintah daerah hanya memperoleh Rp 250-an miliar berupa royalti.

Mengenai adanya keterlibatan kelompok Bakrie yang digandeng oleh pemda NTB, masih menurut Kurtubi, pemerintah seharusnya bisa bersikap bijak dan terbuka. "Kalau tidak setuju dengan adanya Bakrie, pemerintah terbuka saja dan minta agar Pemda NTB melakukan beauty contes untuk memilih partnernya yang tepat," katanya. Pemda NTB menggandeng kelompok Bakrie karena sebelumnya mereka telah berusaha menggandeng PT Aneka Tambang namun tidak berhasil. "Kebetulan saat itu Group Bakrie bersedia dan itu sudah disetujui oleh DPRD," lanjutnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) akhirnya resmi membeli 7 persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara 2010 dengan harga US$ 246,8 juta. Penandatanganan perjanjian jual beli dilakukan oleh Kepala PIP Soritaon Siregar, Direktur Utama Newmont Martiono Hadianto, Direktur Nusa Tenggara Partnership BV Toru Tokuhisa, dan Vice President Deputy General Counsel and Corporate Development Newmont Blake Rodhes di kantor Kementerian Keuangan hari ini.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

17 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

18 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

21 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

22 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya