Terdesak Bawang Impor, Harga Bawang Merah Lokal Anjlok  

Reporter

Editor

Rabu, 30 Maret 2011 17:08 WIB

Bawang. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO Interaktif, Brebes - Masuknya bawang merah impor sejak awal tahun lalu, kini harga jual bawang merah asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah anjlok. Petani bawang Brebes menuding masuknya bawang impor secara besar-besaran membuat harga jual hasil panennya anjlok hingga Rp 7 ribu per kilogramnya.

“Padahal sebelumnya harga jual bawang merah dari petani di atas 15 ribu rupiah perkilonya,” ujar Juwari, Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Indonesia, Rabu (30/3).

Menurut Juwari, harga jual hasil panen ini tak imbang dengan biaya produksi bawang merah yang nilainya lebih dari Rp 10 juta per hektarenya. Ia menyayangkan sikap importir yang sengaja mengambil keuntungan di tengah turunnya produksi bawang merah. “Seharusnya harga tetap stabil karena Brebes sendiri belum musim panen raya, “ ujar Juwari menambahkan.

Juwari mengatakan, saat ini hasil petani bawang merah kian menipis. Dia memberikan contoh, saat ini rata-rata hasil panen bawang mencapai 12 ton per hektarenya. Hasil tersebut tak akan menutupi biaya produksi bila harga jual bawang merah kurang dari Rp 10 ribu per kilo . “Itu belum termasuk pembelian bibit bawang saat ini yang mencapai 25 ribu per kilogram,” katanya.

Untuk itu ia meminta pemerintah ikut campur tangan dengan cara membatasi masuknya bawang impor. “Langkah ini penting untuk mengurangi kesengsaraan petani,” katanya.

Hanya saja, pemerintah mengaku angkat tangan atas masuknya bawang merah impor tersebut. Sebab, kata Wakil Bupati Brebes, Agung Widyantoro, impor bawang merah tersebut akibat adanya kesepakatan antara pemerintah pusat dengan negara Asia tengara dalam memasarkan hasil pertanian mereka. “Kami hanya bisa mendorong petani menanam komoditas lain,” ujarnya.

Agung menambahkan, kini sejumlah petani Brebes mulai mencari menanam komoditas lain, selain bawang merah, di antaranya menanam jagung manis, melon merah dan terong unggu. “Itu diekpor ke Singapura, namun harus diakui produksinya masih kecil,” ujar Agung.

Ia berharap agar petani lain bisa mengikuti perkembangan kebutuhan pangan secara global, apa lagi menurut dia, pemeirntah Brebes telah menyiapkan sejumlah fasilitas pemasaran untuk ekpor berupa sub terminal agro di kecamatan Larangan. “Di sana banyak data kebutuhan hasil pertanian yang layak diekpor, tinggal petani kreatif saja karena sudah ada pengusaha yang siap membeli,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya