TEMPO Interaktif, Jakarta - Musim panen dan hujan yang tidak turun terus-menerus sepanjang bulan ini diperkirakan membuat harga-harga mulai turun. Apalagi berdasarkan pengalaman sebelumnya, deflasi biasanya terjadi pada Maret. "Gambaran inflasi pada bulan ini cenderung minus," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, hari ini.
Meski kecenderungan penurunan harga sudah terlihat, kecuali harga bawang, Darmin belum bisa memprediksi besaran deflasi yang bakal terjadi. Jika deflasi lebih besar dibanding tahun lalu, peluang inflasi tahunan turun juga makin besar.
"Yang kita perlukan sekarang memastikan produksi dan pengendalian harga," katanya.
Kinerja tim pengendali inflasi daerah bakal dioptimalkan. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa juga optimistis deflasi bakal terjadi bulan ini setelah melihat penurunan harga-harga.
Apalagi berdasarkan laporan yang disusun Kementerian Ekonomi, penurunan harga sudah terjadi, kecuali harga pangan global, seperti kedelai dan jagung.
Untuk mengendalikan gejolak pangan, pemerintah meningkatkan perpaduan tim pengendalian harga dan tim pengendalian inflasi daerah. "Jika dua tim dipadukan, dampaknya terhadap daerah sangat besar," kata Hatta.
Pemerintah bisa lebih mudah memonitor pengaturan inflasi hingga kabupaten/kota. Hatta mencontohkan, jika di salah satu kabupaten atau kota terjadi gangguan transportasi yang memicu kenaikan harga, tim gabungan bisa lebih mudah mengambil langkah antisipatif.
Pengendalian harga bisa dilakukan lebih cepat karena pemerintah segera bereaksi. Menurut Hatta, inflasi daerah sangat mempengaruhi inflasi nasional karena 77 persen inflasi nasional dipengaruhi inflasi daerah.
"Karena itu, kami berfokus di sini dan itu perlu koordinasi mantap," katanya. Poin penting yang akan dilakukan untuk menekan harga, salah satunya perbaikan infrastruktur.
Pemerintah akan terus mengupayakan percepatan perbaikan infrastruktur.
Kondisi perekonomian saat ini, kata Hatta, cukup kondusif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,4 persen. Apalagi dengan meningkatnya investasi dan tingginya pergerakan pembangunan. "Pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,7 persen," katanya.
IRA GUSLINA
Meski kecenderungan penurunan harga sudah terlihat, kecuali harga bawang, Darmin belum bisa memprediksi besaran deflasi yang bakal terjadi. Jika deflasi lebih besar dibanding tahun lalu, peluang inflasi tahunan turun juga makin besar.
"Yang kita perlukan sekarang memastikan produksi dan pengendalian harga," katanya.
Kinerja tim pengendali inflasi daerah bakal dioptimalkan. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa juga optimistis deflasi bakal terjadi bulan ini setelah melihat penurunan harga-harga.
Apalagi berdasarkan laporan yang disusun Kementerian Ekonomi, penurunan harga sudah terjadi, kecuali harga pangan global, seperti kedelai dan jagung.
Untuk mengendalikan gejolak pangan, pemerintah meningkatkan perpaduan tim pengendalian harga dan tim pengendalian inflasi daerah. "Jika dua tim dipadukan, dampaknya terhadap daerah sangat besar," kata Hatta.
Pemerintah bisa lebih mudah memonitor pengaturan inflasi hingga kabupaten/kota. Hatta mencontohkan, jika di salah satu kabupaten atau kota terjadi gangguan transportasi yang memicu kenaikan harga, tim gabungan bisa lebih mudah mengambil langkah antisipatif.
Pengendalian harga bisa dilakukan lebih cepat karena pemerintah segera bereaksi. Menurut Hatta, inflasi daerah sangat mempengaruhi inflasi nasional karena 77 persen inflasi nasional dipengaruhi inflasi daerah.
"Karena itu, kami berfokus di sini dan itu perlu koordinasi mantap," katanya. Poin penting yang akan dilakukan untuk menekan harga, salah satunya perbaikan infrastruktur.
Pemerintah akan terus mengupayakan percepatan perbaikan infrastruktur.
Kondisi perekonomian saat ini, kata Hatta, cukup kondusif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,4 persen. Apalagi dengan meningkatnya investasi dan tingginya pergerakan pembangunan. "Pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,7 persen," katanya.
IRA GUSLINA
