OPEC Bersiap Naikkan Produksi Minyak  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2011 06:07 WIB

TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Kuwait -Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar pertemuan informal untuk membahas lonjakan harga minyak yang terjadi akibat kerusuhan di Libya.

Salah satu topik pembicaraan adalah kemungkinan menaikkan produksi minyak. "Kami sedang berkonsultasi, namun belum tahu arahnya ke mana," ujar Menteri Perminyakan Kuwait Syekh Ahmad Abdullah al-Sabah kemarin.

Ahmad membantah kabar bahwa Kuwait telah menaikkan produksi minyak mentahnya. "Kami tidak menaikkan produksi," ujar dia. Kuwait adalah produsen minyak mentah terbesar kelima di OPEC.

Pernyataan Menteri Ahmad tersebut berhasil meredam harga minyak. Dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange kemarin, harga minyak untuk pengiriman April turun US$ 2,11 menjadi US$ 103,33 per barel.

Meski begitu, harga minyak saat ini masih bertengger di level tertinggi sejak 26 September 2008. Para pedagang khawatir unjuk rasa di Timur Tengah akan meluas sampai ke Arab Saudi, produsen terbesar OPEC.

Kantor berita Bloomberg memperkirakan Libya menghasilkan 1,39 juta barel (setara dengan 158,9 liter) minyak sehari pada Februari 2011, turun dari 1,59 juta barel pada Januari.

Namun, International Energy Agency menyebutkan, kekerasan di negara Afrika Utara itu telah memangkas pasokan minyak dunia sebanyak 1 juta barel per hari.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan pemerintah Uni Emirat Arab agar berhati-hati menghadapi gejolak harga minyak. Pasalnya, perekonomian negara itu, terutama Dubai, masih belum sepenuhnya pulih dari krisis.

Institusi yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat, itu menuturkan perekonomian Uni Emirat Arab diharapkan bangkit 3,25 persen tahun ini dengan mengandalkan sektor nonminyak.

"Pemulihan ekonomi sebenarnya mulai kuat, dengan dukungan kondisi global. Tapi kini mereka berhadapan dengan ketidakpastian regional," tutur pejabat IMF.

Sewaktu krisis finansial 2008-2009, Dubai, yang bergabung dalam Uni Emirat Arab, mengalami kehancuran di sektor properti. Kondisi itu memaksa Abu Dhabi mengeluarkan dana US$ 20 miliar untuk menalangi Dubai.

AFP | AP | BLOOMBERG VIA YAHOONEWS | IRVAN WIRADINATA | EFRI

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

7 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya