Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Pangan di Lampung
Reporter
Editor
Rabu, 2 Maret 2011 17:10 WIB
ANTARA/Asep Fathulrahman
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan stok beras Bulog di Lampung masih cukup. Namun kemacetan berkepanjangan di Pelabuhan Merak Banten dikhawatirkan mengancam stok pangan di Lampung.
Pemerintah menurut Gunaryo sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi gejolak harga pangan di Lampung. "Kalaupun terjadi gejolak harga, masih ada beras Bulog yang on the way dan bisa disalurkan ke Lampung," kata dia usai jumpa wartawan di kantornya, Rabu (2/3).
Dia berharap, kondisi gejolak harga tidak akan terjadi. "Mudah-mudahan Lampung sama kondisinya seperti di Jawa. Sudah mulai panen," ujarnya.
Terkait stok bahan pangan lain tidak perlu dikhawatirkan. "Kalau gula kristal putih, di Lampung ada pabrik Gulaku," ujarnya. Sementara untuk kebutuhan gula rafinasi, juga sudah bisa dipenuhi oleh pabrik gula di provinsi tersebut.
"Sementara pasokan minyak goreng masih bisa disalurkan dari Palembang," ujarnya. Selain itu,
Sejak Februari lalu terjadi kemacetan panjang di Pelabuhan Merak. Kemacetan akibat pengaruh cuaca dan infrastruktur yang tidak mendukung. Antrean kendaraan pengangkut barang di Pelabuhan memanjang ke jalan tol sepanjang 17 kilometer.
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
22 hari lalu
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.