Bea Masuk Produk Ikan Olahan Diminta Naik  

Reporter

Editor

Senin, 28 Februari 2011 18:01 WIB

Dok. TEMPO/ Aman Rochman

TEMPO Interaktif, Jakarta -Bea Masuk Produk Ikan Olahan Diminta Naik

Jakarta - Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian, Arryanto Sagala akan mengusulkan kenaikan kembali bea masuk delapan pos tarif. Kenaikan bea masuk 5 persen menjadi 10 persen. "Delapan pos tarif yang diusulkan itu adalah ikan pengolahan atau pengalengan dan sektor agro," katanya, hari ini.

Beberapa produk di dalam pos tarif itu diantaranya adalah ikan sarden dan ikan tuna dalam kaleng. Sebelumnya, bea masuk delapan jenis pos tarif itu diturunkan menjadi 5 persen sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 241/2010 tentang penetapan sistem klasifikasi barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.

"Namun, produk tersebut sudah diproduksi di dalam negeri sehingga butuh proteksi," kata Arryanto. Harapannya, agar industri dalam negeri bisa berkembang.

Sebetulnya, sebagian pasar ikan kalengan dalam negeri sudah dikuasai produk impor. Sebab, ada perjanjian Free Trade Agreement ASEAN-Cina yang membuat bea masuk produk perikanan dari beberapa negara jadi nol. "Diantaranya, dari Thailand dan Cina. Impor dari Australia juga sudah nol."

Meski demikian, kenaikan bea masuk diharapkan tetap bisa melindusngi industi dalam negeri. Sebab, kesempatan industri untuk mendapat pasar lokal masih ada. Selain kebijakan bea masuk, pemerintah juga bisa menerapkan kebijakan sertifikasi halal untuk melindungi produk dalam negeri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan, mengatakan usulan kenaikan bea masuk itu memang berasal dari pengusaha. "Kami minta dilindungi, karena bea masuk produk trsebut dari beberapa negara sudah nol," kata dia.

Menurut dia, menaikkan bea masuk kembali bukan hal yang mudah. Tapi, ini tidak dilarang oleh World Trade Organization (WTO) jika tujuannya untuk meNdorong perkembangan industri dalam negeri.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

44 menit lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

41 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

41 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

42 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

42 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

55 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya