"Orang Miskin Tak Nikmati Kue Ekonomi"

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2011 20:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi Rp 6.422,9 triliun tidak dinikmati oleh masyarakat miskin.

Pendapatan per kapita yang meningkat menjadi Rp 27 juta per tahun banyak disumbangkan oleh orang-orang kaya. "Pendapatan orang miskin tak bertambah, kesenjangan makin tinggi," ujar Aviliani kepada Tempo hari ini (8/2).

Sejak tahun 2008 perekonomian Indonesia berkembang seperti gelembung. Booming di pasar modal menciptakan orang kaya baru. "Gelembunga yang menciptakan peningkatan PDB," ujar dia.

Faktanya, 0,11 persen pemilik rekening menguasai 49 persen dana di perbankan. Segelintir orang ini merupakan orang kaya yang menikmati kue pertumbuhan ekonomi. Sementara 51 persen dana perbankan lainnya disumbangkan oleh lebih dari 99 persen nasabah pemilik rekening.

Jumlah penduduk miskin juga tak berkurang banyak. Saat ini saja, jumlah penduduk miskin masih berada pada angka 36 juta, sedangkan penduduk setengah miskin masih 30 juta orang.

Kurangnya perhatian pemerintah pada petani menjadi penyebab tingginya kesenjangan ekonomi. Dia menyebutkan nilai tukar petani cenderung memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

"Nilai tukar petani belum mengalami perbaikan," ujar dia. Padahal, 42 persen dari 117 juta angkatan kerja adalah petani miskin. Pemerintah belum berupaya keras meningkatkan kesejahteraan petani. Kemiskinan dari golongan bawah hanya ditanggulangi melalui program bantuan langsung tunai yang tak berkesinambungan.

Hal ini berbeda dengan yang dilakukan pemerintah Orde Baru. Ketika itu, ujar dia, pemerintah memberi dukungan bibit, pupuk, dan racun hama. Pemerintah juga ikut mengintervensi harga dengan membeli beras petani dengan harga pantas. Sehingga ketika panen petani tetap terbantu.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam setiap laporannya menyebutkan nilai tukar petani naik setiap bulan. Hal ini menunjukkan kesejahteraan petani yang semakin baik. Namun, Kepala BPS mengatakan kenaikan nilai tukar petani terus tergerus inflasi yang tinggi. "Nilai pendapatan petani semakin berkurang," ujar dia awal bulan ini.

Data BPS menyebutkan, selama Januari 2011 nilai tukar petani naik 0,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, kenaikan ini tergerus inflasi sebesar 0,89 persen.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

12 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

17 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

26 hari lalu

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.

Baca Selengkapnya