Seorang pekerja mengerjakan proyek pembuatan halte busway di jalan Rasuna Said, Jakarta, (20/9). Target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2009 naik menjadi 6,3 %. Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO Interaktif, Jakarta -Wakil Presiden Boediono menilai Indonesia memiliki kapasitas yang memadai untuk memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari target. "Pertumbuhan bisa lebih tinggi dari target 6,4 persen. Melihat potensi, 7-8 persen tidak masalah," ujar Boediono dihadapan seluruh menteri, gubernur dan bupati se-Indonesia pada rapat kerja pelaksanaan program pembangunan di Jakarta Convention Center, Senin (10/1).
Petumbuhan yang besar ini bisa diwujudkan jika pemerintah menggunakan energi sosial berupa koordinasi antar pemangku kepentingan. "Selama ini karena kesibukan kita sering melupakannya." Energi sosial bersifat tidak terlihat namun menjadi faktor penting dalam pertumbuhan.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo sependapat dengan Boediono. Menurut dia, koordinasi antara pusat dan daerah selalu menjadi hambatan dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Itu sebabnya dia berharap koordinasi dapat dimulai dengan rapat kerja yang dilakukan hari ini.
Aspek infrastruktur menjadi permasalahan berikutnya. Menurut dia, jika permasalahan infrastruktur bisa diselesaikan, pembangunan akan berjalan lebih cepat. "Jika infrastruktur bagus, pertumbuhan 6,4 persen menjadi terlalu rendah," kata Agus.