Tahun 2012, Harga Minyak Bisa US$200 per barel.

Reporter

Editor

Selasa, 4 Januari 2011 05:52 WIB

AP/Gene J. Puskar
TEMPO Interaktif, Singapura - Lonjakan harga minyak yang kini mencapai level US$ 92 per barel belum akan berhenti. Para pedagang masih ingin menguji seberapa tinggi harga bisa dikerek naik sebelum memicu inflasi, menekan permintaan, dan memperlambat pemulihan ekonomi.

Perusahaan penasihat perdagangan minyak, Cameron Hanover, pada Senin lalu mengatakan pedagang meningkatkan pembelian kontrak future minyak untuk melindungi diri dari inflasi, kenaikan harga logam mulia, dan kejatuhan dolar Amerika Serikat.

"Tahun lalu investor memborong minyak untuk mengangkat harga. Pola itu akan berlanjut tahun ini," kata analis Cameron. Namun, para pedagang juga sadar bahwa peningkatan harga yang berlebihan justru mempercepat inflasi dan memukul balik mereka.

Harga minyak naik pesat sejak akhir Agustus 2010 ketika Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke menyatakan akan membeli obligasi pemerintah senilai US$ 600 miliar untuk merangsang pertumbuhan.

Meski program itu baru dimulai November 2010, para spekulan langsung menawar tinggi minyak. Harganya semakin menggila pada akhir November saat kongres memperpanjang kebijakan pengurangan pajak.

Para analis di Morgan Stanley memperkirakan peningkatan kebutuhan energi di Cina dan pasar-pasar berkembang akan melahap setengah dari produksi minyak. Kondisi tersebut akan mengangkat harga minyak seperti pada 2008, yakni ketika harga minyak US$ 147 per barel.

John Hofmeister, mantan presiden Shell Oil dan pengarang buku Why We Hate The Oil Companies, memprediksi harga minyak di Amerika Serikat akan mencapai US$ 5 per galon (sekitar Rp 11.900 per liter) pada 2012.

"Itu artinya harga minyak dunia mendekati US$ 200 per barel," kata analis dan pedagang, Stephen Schork.

Sedangkan tahun ini, kenaikan harga minyak dapat membuat harga bahan bakar menjadi US$ 4 per galon dari saat ini sekitar US$ 3,072 per galon (1 galon sekitar 3,78 liter) pada musim panas mendatang di beberapa negara bagian.

"Kenaikan satu dolar per galon hanya menambah US$ 750 dolar per tahun bagi setiap pengendara, tapi ada aspek psikologisnya," kata ahli perminyakan, Fred Rozell.

Gawatnya, negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dalam konferensi ke-158 di Quito, Ekuador, pertengahan Desember lalu, malah sepakat menahan tingkat produksi minyak, sekalipun harga minyak dunia terus melambung

Menteri Perminyakan Venezuela Rafael Ramirez meminta rekan-rekannya di OPEC tidak menaikkan produksi sampai akhir 2011, sehingga harga minyak bisa mencapai US$ 100 per barel. "Pasar harus membayar tingginya biaya produksi. US$ 100 kelihatannya harga yang pas," kata dia.

Nada optimistis datang dari ekonom Universitas Gadjah Mada, A. Tony Prasetiantono. Ia berujar, pendorong kenaikan harga minyak tahun ini berbeda dengan kenaikan pada 2008.

Adapun tahun ini kenaikan harga lebih didorong oleh tingginya permintaan minyak, terutama di Amerika Serikat dan Eropa, yang sedang dilanda musim dingin.

"Paling tinggi hanya US$ 100 per barel," kata komisaris independen Bank Permata itu.

Begitu musim dingin terberat berlalu pada Februari mendatang, permintaan terhadap minyak akan turun dan harganya pelan-pelan kembali ke harga wajar di bawah US$ 90 per barel.

Menurut Tony, faktor lain yang bakal menekan permintaan minyak ada pelemahan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

AP | BLOOMBERG | GUSTIDHA BUDIARTIE | EFRI RITONGA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

7 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya