Beroperasi Kembali, Toba Pulp Targetkan Produksi 180 Ribu Ton Per Tahun

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Inti Indorayon yang kini berubah nama menjadi PT Toba Pulp Lestari Tbk. tahun ini bisa bernapas lega. Atas persetujuan empat menteri, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Soewandi, Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea, dan Menteri Kehutanan M Prakosa, perusahaan yang telah 4 tahun berhenti beroperasi karena limbahnya dituding mencemari udara dan air, siap berproduksi kembali. "Saat ini kita sedang testing dan diuji kelayakan lingkungannya. Kita harapkan beberapa minggu ke depan dapat kembali beroperasi," kata Direktur Utama Toba Pulp Wagimin Wongso. Menurutnya, saat ini perseroan tidak memfokuskan pada besarnya volume produksi, tapi menjaga limbah yang ramah lingkungan dan diterima masyarakat sekitar. Karenanya, perseroan yang berdomisli di Porsea, Sumatera Utara, akan memproduksi bubur kertas (pulp), tanpa rayon. Wagimin menambahkan, perseroan menganggarkan satu persen tiap tahunnya dari hasil penjualan bersih untuk masyarakat sekitar. Dana community based development ini akan dikelola oleh sebuah yayasan untuk pembangunan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat Porsea. Menurut Penasehat Keuangan Lennardi Anggijono, akibat berhenti beroperasinya pabrik selama 4 tahun, perseroan mengalami akumulasi kerugian hingga US$ 500 Juta. "Untuk maintanance saja dalam sebulan hampir US$ 500 ribu," katanya. Dia melanjutkan, untuk tahun pertama beroperasi ini ditargetkan produksinya sebesar 150 - 160 ribu ton bubur kertas. Tahun berikutnya, sebesar 180 ribu ton per tahun. Lennanrdi mengakui, dengan tidak memproduksi rayon, pendapatan perseroan akan sedikit turun. "Memang pendapatan turun, tapi biayanya juga turun," imbuhnya. Sehingga, lanjutnya, laba perseroan tidak akan terlalu berpengaruh meski tidak lagi memproduksi rayon. Dia mengungkapkan, untuk biaya produksi per ton sekitar US$ 300 sedangkan harga bubur kertas di pasar internasional sekitar US$ 400 per ton. Yura/Retno --- TNR

Berita terkait

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 menit lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Mengenal All-4-One, Grup Vokal Amerika yang akan Tampil di Jakarta

4 menit lalu

Mengenal All-4-One, Grup Vokal Amerika yang akan Tampil di Jakarta

All-4-One merupakan grup vokal legendaris yang terkenal akan lagu-lagu romantisnya.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

6 menit lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

7 menit lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

8 menit lalu

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

Partai Gerindra akan berkomunikasi dengan semua parpol untuk Pilkada Semarang 2024.

Baca Selengkapnya

BEM Unri Ungkap Hampir 50 Calon Mahasiswa Gagal Kuliah karena UKT Mahal

11 menit lalu

BEM Unri Ungkap Hampir 50 Calon Mahasiswa Gagal Kuliah karena UKT Mahal

Presiden Mahasiswa Unri mengatakan sejauh ini ada hampir 50 calon mahasiswa Unri yang tidak melanjutkan kuliah karena tidak sanggup membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

11 menit lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Irak, Harga Termurah Rp 250.000

21 menit lalu

Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Irak, Harga Termurah Rp 250.000

Simak cara beli tiket Timnas Indonesia vs Irak Juni 2024 beserta harganya.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

22 menit lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

25 menit lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya