TEMPO Interaktif, New York - Harga minyak bergerak menuju rekor tertingginya sejak Oktober tahun silam pada Jumat (21/8) waktu setempat saat harapan investor akan pemulihan perekonomian global terbentang di depan mata. Namun, ekonom menilai kenaikan itu tidak masuk akal.
Pada Jumat ini, harga minyak untuk antaran Oktober naik setinggi US$ 74,15, setelah sebelumnya bertengger di US$ 72,42. Harga minyak belum pernah diperdagangkan setinggi itu sejak harga terbesarnya pada 20 Oktober tahun lalu ketika berada di puncak harga US$ 76,12. Total jenderal, harga minyak telah bergolak dua pertiga pad athun ini sejak harga penutupan 2008 di level $44.60 per barel.
Manouchehr Takin, analis perminyakan di Center for Global Energy Studies, London, Inggris mengatakan, kenaikan-kenaikan dalam harga minyak tak masuk akal. "Berdasarkan faktor fundamental di sisi permintaan dan penawaran, tak satu pun yang bisa menjelaskan mengapa harga naik," ujar Takin. "Semua cadangan dunia penuh. Proyeksi permintaan minyak pada pekan-pekan mendatang juga betul-betul lemah."
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.