TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati layak diusulkan menjadi salah satu calon Gubernur Bank Indonesia yang akan dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden Yudhoyono akan segera menyampaiakn usulan nama-nama pengganti Boediono tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat. "Dia (Sri Mulyani) memadai sebagai gubernur Bank Indonesia," kata Lukman di gedung MPR/DPR, Kamis (25/6).
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyatakan telah menyiapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai salah satu nama calon Gubernur Bank Indonesia. Hal itu ia putuskan setelah memperhatikan kapasitas dan pengalamannya.
Lukman menjelaskan, Sri Mulyani memiliki rekam jejak yang baik dalam bidang ekonomi bahkan kinerjanya tidak hanya diakui nasional bahkan internasional. "Dia memiliki kemampuan yang cukup," ujarnya. Namun jika diperbandingkan Boediono, keduanya tidak bisa dibandingkan. "Masing-masing punya kelebihan," katanya.
Berkaitan jumlah calon yang diusulkan presiden, kata Lukman, tidak mesti lebih dari satu nama. "Undang-undang tidak menyatakan harus lebih dari satu," katanya. Hanya, lanjut dia, calon yang diusulkan harus memiliki kapabilitas. "Kalau kapasitasnya kurang bisa ditolak, sebaiknya memang lebih dari satu nama," tuturnya.
EKO ARI WIBOWO
Presiden Yudhoyono akan segera menyampaiakn usulan nama-nama pengganti Boediono tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat. "Dia (Sri Mulyani) memadai sebagai gubernur Bank Indonesia," kata Lukman di gedung MPR/DPR, Kamis (25/6).
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyatakan telah menyiapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai salah satu nama calon Gubernur Bank Indonesia. Hal itu ia putuskan setelah memperhatikan kapasitas dan pengalamannya.
Lukman menjelaskan, Sri Mulyani memiliki rekam jejak yang baik dalam bidang ekonomi bahkan kinerjanya tidak hanya diakui nasional bahkan internasional. "Dia memiliki kemampuan yang cukup," ujarnya. Namun jika diperbandingkan Boediono, keduanya tidak bisa dibandingkan. "Masing-masing punya kelebihan," katanya.
Berkaitan jumlah calon yang diusulkan presiden, kata Lukman, tidak mesti lebih dari satu nama. "Undang-undang tidak menyatakan harus lebih dari satu," katanya. Hanya, lanjut dia, calon yang diusulkan harus memiliki kapabilitas. "Kalau kapasitasnya kurang bisa ditolak, sebaiknya memang lebih dari satu nama," tuturnya.
EKO ARI WIBOWO
