Amankan Perekonomian, Aparat Hukum Dilibatkan

Reporter

Editor

Jumat, 10 Oktober 2008 19:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah melibatkan aparat hukum, baik dari unsur kepolisian maupun kejaksaan dalam rangka mengamankan perekonomian nasional di tengah goncangan krisis keuangan dan ekonomi global.

Untuk itu, Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana tugas Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung Hendarman Supanji dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri di Departemen Keuangan, Jumat (10/10) sore.

Pertemuan diikuti juga oleh Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Gultom dan Menteri Negara BUMN Sofyan Jalil. "Kami tidak panik tapi waspada," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers di sela pertemuan.

Dia menegaskan, penegakan hukum akan dikenakan terhadap pihak-pihak yang mengambil kesempatan dalam situasi perekonomian yang potensial terimbas krisis ekonomi global.

Menurut Sri Mulyani, dalam momentum pemerintah menjalankan kebijakan relaksasi di sektor keuangan, terbuka peluang bagi pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan dengan cara yang merugikan kepentingan umum. Namun dia belum menjelaskan rincian tindakan-tindakan kejahatan keuangan yang akan ditindak tersebut.

Saat ini, pemerintah sedang memetakan pola-pola kemungkinan kejahatan yang akan dilakukan. Dia mencontohkan, tindakan merugikan itu misalnya peredaran rumor yang menimbulkan kepanikan. "Semua itu akan kami observasi tiga bulan terakhir, dan akan pantau setiap saat," katanya.

Terkait antisipasi tindak kejahatan, lanjutnya, pemerintah bersama kepolisian dan kejaksaan akan membentuk gugus tugas untuk memantau perkembangan terkini. Itu untuk memungkinkan mekanisme penyelidikan, penyidikan, dan sanksi secepat mungkin.

Dia menambahkan, pemerintah juga sudah mulai menyiapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) sebagai alternatif amandemen undang-undang terkait. Perpu itu akan dijadikan payung hukum untuk mengantisipasi kondisi krisis jika makin parah.

Perpu yang disiapkan mencakup aturan jaring penyelamatan keuangan, jumlah penjamin simpanan, dan bantuan likuiditas perbankan. "Akan selalu konsultasi dengan DPR untuk finalisasi," kata Sri Mulyani.

Soal perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, dia belum memastikan kapan akan mulai dibuka setelah rencana pembukaan hari Jumat ini batal. "Saya bukan ahli nujum," katanya.

Menurut dia, aktivitas perdagangan saham sangat dipengaruhi dinamika perekonomian global. Dia menegaskan, pemberhentian sementara aktivitas bursa untuk memupuk kepercayaan akan kredibilitas bursa.

Pada kesempatan sama, Hendarman Supanji menjelaskan bahwa kejahatan keuangan yang dibidik bisa pada aktifitas perdagangan saham atau di perbankan. "Itu kesimpulan sementara," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan jaksa-jaksa penyidik untuk persiapan penindakan hukum. Pihak kejaksaan juga menyiapkan jaksa untuk kesiapan pedoman hukum terkait penyusunan regulasi krisis. "Kami diminta alert 24 jam."

Adapun Bambang Hendarso menyatakan, seluruh jajaran POLRI dan seluruh Kepolisian Daerah untuk siap mendukung kebijakan pemerintah. Kepolisian sudah menyiapkan tim penyidik lengkap yang akan membantu penyidik pemerintah.

Harun Mahbub

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

6 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

8 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

18 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya