TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menguat pada akhir perdagangan hari ini, Jumat, 15 September 2017. IHSG ditutup menguat 0,35 persen atau 20,39 poin di level 5.872,39.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.831,18–5.875,53.
Dari 559 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 142 saham menguat, 167 saham melemah, dan 250 saham stagnan.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dengan dorongan utama dari sektor industri dasar yang menguat 2,82 persen, disusul sektor perdagangan dengan penguatan 1,52 persen.
Baca: Laju IHSG di Sesi I Tertekan Aksi Korea Utara dan Sektor Tambang
Sementara itu, empat sektor menekan indeks dengan pelemahan terbesar dialami sektor pertanian yang melemah 2,16 persen.
IHSG ditutup menguat saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara bergerak mayoritas menguat. Indeks Malay KLCI menguat 0,28 persen, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,13 persen, indeks PSEi Filipina naik 0,44 persen, sedangkan indeks SE Thailand stagnan.
Sementara itu, bursa saham lain di kawasan Asia cenderung menguat karena investor tidak terpengaruh oleh peluncuran rudal Korea Utara kedua yang melewati wilayah Jepang hari ini.
Pada Jumat siang tadi, 15 September 2017, IHSG turun 0,27 persen atau 16,08 poin ke level 5.835,92 di akhir sesi I karena terbebani aksi terbaru Korea Utara dan turunnya performa sektor tambang.
Saham-saham pendorong IHSG:
HMSP +1,57 persen
TPIA +7,48 persen
UNTR +3,50 persen
BMRI +1,15 persen
Saham-saham penekan IHSG:
BBCA -1,18 persen
GGRM -1,81 persen
ASII -0,63 persen
RMBA -8,89 persen