TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono atau yang kerap disapa Menteri Basuki hari ini mendapat gelar Perekayasa Utama Kehormatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Dalam pidatonya, Basuki membacakan orasi ilmiah berjudul Terobosan Dalam Pembangunan Infrastruktur untuk Mengejar Ketertinggalan. Ia menuturkan, penganugerahan hari ini menjadi momentum yang sangat istimewa baginya karena diberikan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur sesuai yang tercantum dalam rencana pembangunan nasional dalam Nawacita.
"Infrastruktur yang handal merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Itu sebenarnya bukan untuk bermewah-mewah, tapi untuk memenuhi kebutuhan dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara yang telah terlebih dahulu mengejar infrastukturnya," tutur Basuki di Gedung BPPT, Kamis, 3 Agustus 2017.
Simak: 20 Proyek Strategis Nasional Selesai Dibangun
BPPT merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Anugerah Perekayasa Utama merupakan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya dari BPPT atas jasa yang besar dalam kegiatan di bidang perekayasaan teknologi.
Adapun Basuki dinilai oleh BPPT sebagai sosok yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan lain-lain melalui pengembangan teknologi dan inovasi di bidang infrastruktur.
Banyak kontribusi yang ia lakukan, seperti pembangunan 7 bendungan dan 30 bendungan lainnya yang masih dalam proses penyelesaian, pembangunan proyek infrastruktutr jalan nasional berupa tol baru sepanjang 176 km pada 2016 dan 392 km pada 2017. Selain itu pembangunan empat flyover di Brebes untuk jalur lebaran 2017, peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur kawasan pemukiman.
"Dengan ketulusan dan kerendahan hati, hari ini saya menerima pengukuhan gelar sebagai Perekayasa Utama Kehormatan. Selanjutnya sebagai tanggung jawab, gelar ini akan menjadi motivasi bagi saya pribadi dan untuk seluruh jajaran PUPR untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa," ucap Basuki.
Acara penganugerahan gelar Basuki hari ini disaksikan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Kepala BPPT Unggul Priyanto dan lain-lain.
Baca: Pemerintah Berembuk Cari Solusi Sampah Plastik di Laut
Menurut Unggul, penganugerahan Perekayasa Utama Kehormatan diberikan setiap tahunnya kepada orang yang sangat berjasa dalam memimpin dan memberi pengaruh bagi negara melalui bidang perekayasaan. Hingga kini, gelar ini telah diberikan kepada 10 orang dalam berbagai bidang, dan Basuki merupakan penerima gelar ke-11. Basuki dinilai sebagai Menteri PUPR ia mampu mengemban tugas dalam meningkatkan integritas infrastruktur.
"Berdasarkan alasan inilah yang memotivasi anggota majelis untuk memilih Bapak Basuki sebagai penerima Perekayasa Utama Kehormatan 2017. Sosok ini dipandang sebagai tokoh pendorong perekayasa utama untuk memanfaatkan teknologi dalam pembangunan infrastruktur nasional," ujar Unggul Priyanto saat memberikan keynote speech.
Menteri Luhut menilai Basuki merupakan Menteri yang banyak melaksanakan proyek infrastruktur dan paling banyak menyelesaikan proyek. Menurut Luhut, atas pencapaian yang dilakukan Basuki, ia pantas mendapatkan gelar tersebut.
"Orang ini enggak banyak bicara, dengan gayanya yang senyum, tapi pekerjaan cepat selesai. Itulah pak Menteri Basuki yang saya kenal," tutur Luhut dalam testimoninya.
DESTRIANITA