Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mudik Lebaran, DIY Siagakan 2.900 Unit Angkutan

image-gnews
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan video conference dengan Unit Pelaksana Teknis Kemenhub yang ada di daerah dalam rangka persiapan penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017 di Command Center Kementerian Perhubungan, Jakarta, 26 Mei 2017. Tempo/Vindry Florentin
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan video conference dengan Unit Pelaksana Teknis Kemenhub yang ada di daerah dalam rangka persiapan penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017 di Command Center Kementerian Perhubungan, Jakarta, 26 Mei 2017. Tempo/Vindry Florentin
Iklan

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Dinas Perhubungan DIY menyediakan sebanyak 2.914 unit angkutan umum darat untuk menyambut lebaran tahun 2017 ini.

“Seluruh angkutan umum yang disediakan memiliki daya angkut penumpang total 82.637 orang,” ujar Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Harry Agus Triono Selasa 13 Juni 2017.

Simak: Info Mudik 2017, Menhub Budi Karya: Gunakan Angkutan Gratis

Agus menuturkan, jenis pelayanan angkutan umum yang disediakan meliputi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sebanyak 446 unit, bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 300 unit, Bus Pariwsata sebanyak 825 unit, bus antar jemput sebanyak 39 unit, dan taksi sebanyak 1.025 unit.

Selain itu angkutan umum yang diturunkan juga meliputi, angkutan perkotaan sebanyak 271 bus, angkutan sewa sebanyak 24 unit, dan angkutan pemandu moda sebanyak enam unit bus.

“Daya angkut penumpang terbanyak disediakan bus pariwisata, yang bisa mengangkut sebanyak 40 ribu penumpang dan bus AKAP yang bisa mengangkut 22 ribu penumpang selama masa lebaran,” ujar Agus.

Dinas Perhubungan DIY telah menyiapkan sebanyak 13 titik posko untuk monitoring angkutan selama arus mudik hingga arus balik yang dipatok H-7 hingga H+7 atau mulai tanggal 18 Juni 2017 hingga 3 Juli 2017.

Sebanyak 13 posko monitoring akan dibangun antara lain di Stasiun Tugu dan Lempuyangan, Pos Monitoring Lalu Lintas Tempel, Posko Terminal Jombor Sleman, Posko Jembatan Timbang Kuwaru Kulon Progo, Posko Terminal Wates Kulon Progo, Pos Monitoring Lalu Lintas Gamping, Posko Terminal Giwangan Yogyakarta, Pos Monitoring Lalu Lintas area Candi Prambanan, juga Posko Monitoring Bandara Adi Sutjipto.

Simak: Tol Brebes-Batang Diprediksi Dilewati 30 ribu Kendaraan Per Hari

Scroll Untuk Melanjutkan

Agus menambahkan Dinas Perhubungan DIY juga telah menyiapkan sebanyak 144 personil yang bertugas selama masa angkutan Lebaran Tahun 2017 ini. “Personil bertugas memonitor di tiap posko 24 jam sehari yang dibagi menjadi tiga shift kerja,” ujarnya.

Selain personil dari Dinas Perhubungan DIY, untuk Terminal Giwangan Yogyakarta akan disiagakan 117 personil dan Terminal Dhaksinaga Wonosari disiagkan sejumlah 40 personil.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DIY Gatot Saptadi menuturkan, dari monitoring awal pihaknya telah ditemukan setidaknya delapan titik paling arwan kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran ini.

Titik rawan kecelakaan itu antara lain berada di ruas Jalan Yogyakarta – Sentolo – Wates Kulon Progo akibat jalan trek lurus, banyak penyeberang jalan, dan kecepatan kendaraan terpacu tinggi.

Selain itu titik rawan kecelakaan juga terdapat di simpang tiga Pasar Sleman akibat tak adanya alat pemberi isyarat lalu lintas atau APIL. Selain itu ada tiga titik rawan kecelakaan lain yakni di penggalan balik jalan (U-Turn) area kampus Instiper yang disebabkan banyaknya arus balik dari area setempat (kampus, kantor dan perumahan).

Selanjutnya, U-Turn depan Kantor Kedaulatan Rakyat akibat banyaknya arus balik arah menuju simpang arah Berbah/Wonosari dan U-Turn kampus Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY) hingga simpang empat Dongkelan akibat kelalaian pengendara, peralihan jalur cepat ke lambat, dan kurangnya penerangan.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

5 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

45 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

49 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

53 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.