TEMPO.CO, Jakarta -VietJet Air, maskapai penerbangan asal Vietnam rencananya akan masuk ke Indonesia. VietJjet Air menuai kontroversi karena pramugarinya berbikini untuk rute-rute tertentu.
Rencana maskapai berbikini ekspansi ke Indonesia itu ditanggapi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia menyatakan VietJet Air, belum mengajukan izin ke pihaknya untuk membuka rute penerbangan.
Baca: Pramugari Maskapai VietJet Berbikini, Pemiliknya Kaya Raya
Menurut Budi, bila izin sudah diajukan, VietJet Air tetap harus mengikuti aturan yang berlaku. "Belum ada (permintaan izin), tapi kami harus bicara kalau di kita itu harus sopan," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 11 April 2017.
Budi Karya menuturkan jika memang maskapai penerbangan itu ingin membuka rute penerbangan ke Indonesia, maka harus memperhatikan berbagai aspek yang ada di Indonesia termasuk soal kesopanan. "Jadi kalau masuk sini, mesti sopan."
Maskapai penerbangan asal Vietnam VietJet Air direncanakan akan mulai menjelahi langit Indonesia pada pertengahan tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh Konsulat Jenderal RI untuk Ho Chi Minh, Jean Anis.
Baca: Menhub Soal Pramugari Berbikini: Masuk Sini Harus Sopan
Jean Anis mengatakan bahwa pesawat yang terkenal memiliki pramugari berpakaian bikini itu akan mengawali penjajakan kerjasama dengan aviasi Indonesia dengan membuka rute Ho Chi Minh-Jakarta.
VietJet yang berdiri Desember pada 2011 memiliki 300 jadwal penerbangan dalam sehari, termasuk 63 rute domestik dan internasional. Diperkirakan lebih dari 35 juta orang telah terbang menggunakan maskapai ini.
Pemilik VietJet, Nguyen Thi Phuong Thao menjadi wanita terkaya se-Asia Tenggara versi Majalah Forbes. Wanita berusia 46 tahun ini mengantongi kekayaan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 22,6 triliun (kurs US$ 1: Rp 13.334) dari bisnis maskapainya itu.
DIKO OKTARA