TEMPO.CO, Sydney - Para investor di pasar keuangan dan saham mulai khawatir dengan dampak ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Korea Utara, maupun dengan Suriah. Mereka kini lebih memilih berinvestasi di aset-aset safe-haven (aset pelindung) agar mereka tidak merugi. Aset-aset itu di antaranya yen Jepang, emas, surat utang pemerintah.
Harga emas telah menyentuh level tertinggi dalam lima bulan dan nilai imbal hasil (yield) obligasi telah menyentuh level terendah sepanjang tahun ini. Seperti dilansir Reuters, Rabu, 12 April 2017, indeks saham Nikkei Jepang terpeleset 1,2 persen seiring naiknya kurs yuan. Indeks MSCI Asia-Pacifik di luar Jepang hampir stagnan, di mana indeks Shanghai melemah 0,4 persen akibat Cina melaporkan sedikit penurunan indeks harga produsen.
Baca Juga:
Baca : Tax Amnesty Diramalkan Giring Penguatan IHSG Hari Ini
Secara kontras, harga emas melonjak di level US$ 1.277 per ounce atau menyentuh level tertinggi sejak 10 November 2016. “Ketidakpastian kondisi politik mulai berdampak pada pasar finansial,” ujar analis dari ANZ dalam hasil risetnya. “Ini jelas beberapa investor mulai khawatir akan dampak isu Korea Utara.”
Korea Utara pada Selasa kemarin mengingatkan akan melancarkan serangan nuklir ke AS jika ternyata ada tanda-tanda agresi. Pernyataan itu menyusul pasukan Angkatan Laut AS yang berlayar di semenanjung Korea. Tentara Jepang juga dikabarkan bergabung dengan pasukan AS. Dalam akun Twitternya, Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa Korea Utara sedang mencari masalah dan AS akan menyelesaikan masalah itu tanpa bantuan Cina.
Ketegangan Korea Utara tersebut telah mengakibatkan indeks saham Korea Selatan anjlok dan kurs won terperosok ke level terendah dalam empat pekan. Di waktu yang sama, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, yang sedang berada di Moscow mengecam dukungan Rusia atas Presiden Syuriah, Bashar al-Ashad. Kondisi itu semakin meningkatkan suhu ketegangan di Timur Tengah.
Baca : Saham Wall Street Berakhir Menguat
Kurs dolar diperdagangkan di level 109,47 yen dan sempat menyentuh level terendah 109,35 yen. Yen yang dinilai sebagai favorit investor karena Jepang merupakan negara kreditor terbesar melonjak hari ini. Kurs euro justru melemah di level terendah dalam lima bulan pada 116,02 yen.
Indeks Dow Jones melemah 0,03 persen, S&P melemah 0,14 persen dan Nasdq melemah 0,24 persen. Para analis memperkirakan semua perusahaan yang terdaftar dalam S&P 500 naik 10 persen pada kuartal I 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun indeks harga saham gabungan pada siang ini masih hijau atau menguat 0,28 persen di level 5.643.
REUTERS | ABDUL MALIK