TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS jatuh ke rekor terendah sejak November tahun silam terhadap berbagai mata uang utama dunia pada Senin waktu Amerika Serikat, 27 Maret 2017. Pemicunya antara lain setelah investor kehilangan kepercayaan kepada prospek baik belanja fiskal AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kepercayaan yang turun itu menyusul kegagalan Trump meloloskan RUU reformasi layanan kesehatan pengganti Obamacare. Inilah kegagalan Trump mewujudkan salah satu janji besar kampanyenya itu.
Langkah Trump juga dinilai kemunduran besar bagi seorang presiden asal Republik yang partainya sendiri malah mengendalikan legislatif. Sehingga keaadaan ini menimbulkan pertanyaan apakah Trump mampu meloloskan RUU tentang Pajak dan Rancangan Anggaran Belanja Nasional.
Dolar AS masih tetap melemah 0,45 persen terhadap serangkaian mata uang utama dunia. Dolar bahkan mencapai level 98,858, atau paling lemah sejak 11 November. "Ada anggapan jika Anda tak bisa meloloskan (RUU) kesehatan maka beberapa dari agenda dia, terutama reformasi pajak, akan lebih sulit dijual," kata John Doyle, direktur pasar pada Tempus Inc di Washington.
Indeks dolar AS pernah naik tajam untuk mencapai rekor tertinggi dalam 14 tahun terakhir pada 104,00 dalam awal Januari tahun ini karena ekspektasi positif investor bakal adanya stimulus perdagangan di bawah Trump.
Terhadap yen Jepang, dolar AS melemah ke level terendah sejak 18 November, sedangkan terhadap franc Swiss melemah ke posisi terendah sejak 9 November silam. Sebaliknya euro mencatat level 1,0904 dolar AS atau tertinggi sejak 11 November, demikian Reuters.
ANTARA