TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk akan membangun dua embung tadah hujan di sekitar pabrik semen mereka yang berada di Rembang, Jawa Tengah, tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan dua embung itu adalah embung Kumendung dan embung Maguan. Embung Kumendung berkapasitas 45 juta liter. “Embung Maguan berkapasitas 11 juta liter,” kata Agung di Gedung Tempo, Jakarta, Senin, 13 Februari 2017.
Baca: Semen Indonesia Yakin Gubernur Ganjar Dukung Pabrik Rembang
Menurut Agung, dengan adanya embung Tegaldowo, yang telah dibangun Semen Indonesia, ratusan keluarga mendapatkan air bersih. Berdasarkan data Semen Indonesia, sebanyak 160 keluarga di Desa Pasucen telah menerima air bersih dari embung tersebut. “Untuk Desa Kajar, yang telah menerima 132 KK,” tutur Agung.
Tahun lalu, perusahaan juga telah membangun dua embung, yakni embung di dalam area pabrik untuk kebutuhan produksi dan embung Tegaldowo untuk kebutuhan air bersih masyarakat sekitar.
Baca: Seleksi Mitra Kilang Bontang Akhir Februari
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra berujar, embung yang dibangun di dalam area pabrik membuat kegiatan produksi pabrik tidak perlu mengambil air dari tanah. Karena itu, masyarakat di sekitar pabrik tidak perlu khawatir bahwa pembangunan pabrik di Rembang akan membuat desa-desa di sana kekeringan.
Rizkan juga mengatakan pegunungan kapur di Rembang termasuk dalam kategori muda. “Sehingga boleh ditambang. Kalau tua kan ada saluran air. Bahaya kalau ditambang. Tapi ditambang juga tidak serampangan. Kami buktikan melalui pabrik di Tuban. Yang ditakutkan begini-begitu benar, tapi kalau menambangnya ngawur,” ujarnya.
Menurut Rizkan, sejak dibangunnya pabrik semen milik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur, tingkat kemiskinan di sana menurun, yakni dari 26 persen menjadi 15 persen. Selain itu, dia mengatakan, sawah-sawah di Tuban tidak pernah mengalami kekeringan. “Bisa dua kali panen setahun,” kata Rizkan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI