TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah wisatawan yang bepergian (outbound) dari negara-negara berkembang di Asia Pasifik kini telah melampaui angka pelancong dari negara maju. Mereka adalah wisatawan dari Cina, India, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka.
Jumlah pelancong dari negara-negara itu lebih banyak 150 persen dari pelancong asal Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Australia dan Selandia Baru. Mereka pergi ke berbagai tempat wisata di dunia.
Riset terbaru dari Mastercard dengan judul laporan Future of Outbound Travel in Asia Pasific 2016 to 2021, pertumbuhan wisatawan dari negara berkembang itu diprediksikan akan tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.
Senior Vice President Asia Pasific Mastercard Advisors, Eric Schneider, mengatakan pertumbuhan kelas menengah mendorong pertumbuhan wisatawan outbound di Asia Pasifik.
Baca : Purwakarta Akan Dikepung 16 Desa Wisata
“Faktor lainnya tren seperti munculnya wisatawan baru dan lama serta perkembangan teknologi dan infrastruktur,” kata Eric dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Februari 2017.
Menurut Eric, jumlah wisatawan asal Asia Pasifik akan terus memicu pertumbuhan pariwisata global di tahun-tahun mendatang. “Menyediakan beragam kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan melalui pengembangan produk dan solusi yang senantiasa diupayakan untuk meningkatkan keseluruhan pengalaman perjalanan mereka,” ujarnya.
Baca : Kementerian Pariwisata Bidik Pasar ASEAN
Secara kolektif, menurut laporan itu, wisatawan dari negara-negara di Asia Pasifik diprediksikan akan tumbuh sebesar 6 persen setiap tahunnya per 2016 hingga 2021. Cina diperkirakan menjadi negara dengan wisatawan outbound terbesar pada 2021 dengan 103,4 juta kunjungan warganya.
Berikutnya wisatawan asal Korea Selatan (25,6 juta) dan India (21,5 juta). Wisatawan Jepang yang akan melancong hingga 2021 diperkirakan 19,4 juta orang, Taiwan (16,3 juta), Indonesia (10,6 juta) dan Thailand (9,1 juta).
ANWAR SISWADI