TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melihat beberapa faktor pertumbuhan ekonomi tahun lalu, jika dilihat dari sisi kinerja ekonomi, memberikan banyak sekali sinyal positif, meski terjadi tekanan dari dunia internasional. Momentum positif tersebut, ia berharap, akan terus terjaga pada 2017.
“Kami ingin menjaga momentum positif itu untuk terus terjaga pada 2017. Tentu dengan pemerintah bekerja lebih keras lagi untuk memperbaiki berbagai macam isu yang sifatnya adalah fundamental,” ujar Sri Mulyani Indrawati di Hotel Ritz Carlton, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca: Strategi 2017, Eximbank Fokus pada Komoditas Unggulan
Menurut Sri Mulyani, ada beberapa catatan yang diperoleh dengan melihat hasil statistik yang menggambarkan ekonomi Indonesia pada 2016. Dengan pertumbuhan ekonomi 5,02 dan pertumbuhan kuartal keempat di angka 4,94, hal itu menggambarkan kondisi yang sehat. “Kita di satu sisi melihat bahwa di sisi permintaan atau konsumsi, masih sangat rowbust (sehat). Bahkan di atas rata-rata pertumbuhan di atas 10 tahun terakhir adalah slightly di 5 persen,” kata Sri Mulyani.
Baca: Harga Cabai di Malang Tembus Rp 140 Ribu/Kg
Adapun dari sisi investasi, meski masih di bawah 5 persen, Sri Mulyani menganggap itu adalah PR dari pemerintah untuk memperbaikinya pada 2017. Misalnya, dengan pemotongan anggaran di semester II yang membuat sepanjang tahun negatif 0,15 dibanding tahun lalu, yang defisitnya cukup tinggi, yakni 2,53. “Tahun ini kami lihat di 2,46,” ucapnya.
Sri Mulyani menambahkan, secara nominal, belanja pemerintah merupakan faktor di semester II untuk tahun ini. Namun diperlukan sesuatu untuk kebijakan fiskal tetap terjaga dan tidak menjadi persoalan kredibilitas. Menurut Sri Mulyani, jika diamati, tahun lalu, yang patut dicatat adalah terjadi perkembangan positif dari sisi ekspor tepatnya di kuartal IV.
“Kalau kita lihat dari sisi itu, untuk 2017, sisi konsumsi akan kami terus jaga agar paling tidak setara dengan average 10 tahun. Kemudian investasi diharapkan kita akan positif, lebih besar, dan dari faktor government, pemerintah tidak menjadi faktor yang menciptakan ketidakpastian,” tuturnya.
DESTRIANITA