TEMPO.CO, Jakarta - Bila komitmen negara pengekspor minyak kuat untuk mengurangi produksi, harga minyak bisa terus terkerek naik.
Seperti yang dikutip Reuters, Rabu (1 Februari 2017), Rusia dan negara lain yang tergabung dalam organisasi negara pengekspor minyak atau organization of the petroleum exporting countries (OPEC) berkomitmen untuk mengurangi pasokan pada tahun lalu.
Adapun, Rusia memotong produksinya sebesar 100.000 barel per hari (bph). Rusia akan terus mengurangi produksi minyaknya secara bertahap untuk menaikkan harga jual.
Berdasarkan data Reuters, dari survey yang dilakukan anggota OPEC, 82% responden menyebut telah sepakat untuk mengurangi pasokan 1,16 juta bph.
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kepatuhan para anggota terhadap perjanjian yang dibuat pada Sidang OPEC di Wina, Austria tahun lalu itu cukup tinggi.
Salah seorang broker, Stephen Brennock mengatakan ada harapan agar pemulihan harga bisa berlangsung cukup panjang. Hal itu, katanya, bergantung pada para anggota OPEC untuk mengendalikan produksi walaupun masih ada peluang harga tak bisa terkerek naik karena meningkatnya produksi minyak mentah Amerika Serikat.
"Ada harapan perbaikan harga berlanjut, tergantung pada kenaikan upaya OPEC mengurangi pasokan," katanya.