TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 1 Februari 2017, dibuka menguat 27,39 poin atau 0,54 persen ke level 5.321. Saat penutupan perdagangan Selasa sore, 31 Januari 2017, kemarin, indeks berada di zona merah, turun 8,56 poin atau 0,16 persen ke level 5.294.
Berdasarkan hasil riset PT Samuel Sekuritas, indeks hari ini diperkirakan berpeluang menguat sejalan dengan kenaikan data indeks manufaktur (PMI MFG) Indonesia periode Januari 2017 yang berada di atas ekspektasi, yaitu di level 50.4. "Hal itu mengindikasikan adanya pertumbuhan positif di kuartal I."
Baca : Indeks FTSE-100 Inggris Turun 0,27 Persen
Menurut riset Samuel Sekuritas, mayoritas Bursa Amerika Serikat ditutup melemah karena kekhawatiran investor terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan Trump, yakni reformasi pajak dan stimulus fiskal, dinilai tidak memicu reli pasar.
Sama halnya dengan melemahnya Bursa AS, mayoritas Bursa Eropa juga ditutup melemah. Saat ini, meskipun data ekonomi di zona Euro mendukung, investor lebih realistis terhadap adanya berbagai sentimen akibat kebijakan-kebijakan Trump.
Baca : IHSG Berpeluang Menguat di Resisten 5.330
Setelah adanya kenaikan pasokan minyak mentah seiring dengan pelemahan dolar AS, harga minyak mentah WTI diperdagangkan di bawah US$53 per barel. Fokus domestik tertuju pada data inflasi serta ketidakpastian politik yang dapat mempengaruhi IHSG.
ANGELINA ANJAR SAWITRI