TEMPO.CO, Jakarta - Mengawali perdagangan di Februari 2017, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan akan kembali bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi.
Analis saham dari First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, di tengah masih berisikonya pasar saham global dan kawasan, saham sektor berbasis komoditas berpeluang melanjutkan penguatan. Ini menyusul harga logam tadi malam kembali menguat di London. Harga nikel tadi malam naik 2,55 persen di US$ 9.962,50 per metrik ton (MT), menyusul melemahnya dolar AS.
"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.270 dan resisten di 5.330, berpeluang menguat terbatas. Terutama digerakkan dengan sejumlah isu individual positif emiten," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya hari ini, Rabu, 1 Februari 2017.
Perdagangan saham akhir Januari kemarin masih didominasi kekhawatiran meningkatnya risiko pasar saham global dan kawasan terutama merespon kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump yang menimbulkan reaksi negatif di banyak kawasan dunia.
IHSG setelah bergerak dalam rentang terbatas akhirnya tutup koreksi 8,55 poin (0,2 persen) di 5.294,10. Koreksi IHSG terutama dipicu koreksi saham perbankan dan konsumsi. Sedangkan aksi beli selektif mewarnai sejumlah saham sektor tambang, dan infrastruktur, terutama dipicu antisipasi atas rilis kinerja 2016.
Wall Street tadi malam ditutup bervariasi. Indeks DJIA koreksi 0,54 persen di 19.864,09 terutama dipicu anjloknya saham Goldman Sachs. Indeks S&P koreksi 0,09 persen di 2.278,87. Indeks Nasdaq menguat tipis 0,02 persen di 5.614,78. "Pergerakan Wall Street tadi malam masih dibayangi antisipasi atas kebijakan Trump yang kontroversial yang sulit dipastikan ke depan," kata David.
Adapun harga minyak mentah tadi malam di AS menguat 0,4 persen di US$ 52,84 per barel. Harga emas juga menguat 1,3 persen di US$ 1208,60 per t.oz, menyusul meningkatnya resiko pasar. "Harga emas sepanjang Januari 2017 menguat 5 persen," tutur David.
Saat ini pasar juga tengah menanti hasil pertemuan The Fed yang akan keluar Rabu ini untuk mendapatkan gambaran kebijakan moneter The Fed dalam waktu dekat.
Saham-saham pilihan dari First Asia Capital yang dapat dipertimbangkan untuk hari ini antara lain TLKM, ASII, WIKA, INCO, HRUM, PTPP, AKRA, RALS, ANTM, dan BUMI.
DESTRIANITA