TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed.
Analis saham dari Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, hal ini didasarkan pergerakan teknikal IHSG yang kemarin ditutup menguat melampaui resisten, secara teknikal memberikan sinyal cukup positif. IHSG diperkirakan akan kembali menguji resisten pada level 5.350.
Baca : Komoditas Ini Diprediksi Paling Moncer di Tahun 2017
Namun penguatan ini akan cenderung tertahan melihat kondisi pergerakan indeks yang mulai memasuki area jenuh beli.
"Diperkirakan IHSG akan cenderung bergerak mixed menguat tertahan dengan range pergerakan 5.255-5.350," kata Lanjar Nafi dalam pesan tertulisnya, Jumat, 27 Januari 2017.
Pada perdagangan kemarin, IHSG sepanjang hari bergerak di teritori positif dan ditutup menguat 23,85 poin atau 0,45 persen ke level 5.317,63.
Nilai tukar rupiah yang menguat 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp 13.325, menjadi salah satu katalis, meskipun tertahan oleh data penanaman modal asing yang melambat cukup signifikan di kuartal 4 2016 sebesar 2,1 persen dari periode sebelumnya 7,8 persen.
Baca : Pembuat Faktur Palsu Koleksi Apartemen hingga Mobil Mewah
Indeks sektor industri dasar menjadi penopang penguatan seiring gencarnya pemerintah kembali menggalakan infrastruktur jalan. Investor asing juga kembali masuk ke pasar modal dengan melakukan aksi beli bersih atau nett buy, baik di pasar reguler, tunai, ataupun negosiasi dengan nilai Rp 229,05 miliar.
Mengiringi penguatan ekuitas dunia, mayoritas bursa di Asia kemarin juga ditutup menguat signifikan di atas 1 persen disaat optimisme investor condong kepada aset berisiko setelah Dow Jones menduduki level 20 ribu untuk pertama kalinya.l, yakni menguat 0,24 persen di 20.052,00.
Saham sektor keuangan memimpin penguatan dan harga aset haven memperpanjang penurunan dua hari berturut-turut. "Selain indikasi positif pada ekuitas atas kebijakan Donald Trump, Investor pun dioptimiskan dengan pendapatan perusahaan yang meningkat diatas ekspektasi," tutur Lanjar.
Baca : Hati-hati, Salah Hitung Pajak Bisa Berakhir di Penjara
Di bursa Eropa, kemarin mayoritas dibuka menguat menyusul penguatan bursa Asia dan Global pasca tercetaknya rekor baru pada Dow Jones.
Data survei tingkat kepercayaan konsumen di Jerman naik di atas ekpektasi di level 10,2 dari 9,9 serta data pertumbuhan ekonomi di Inggris terlihat stabil dibandingkan periode yang sama di 2015 di level 2,2 persen. Menurut Lanjar, penantian investor terhadap laporan laba perusahaan di seluruh Eropa menjadi penahan laju penguatan.
Lanjar memperkirakan, minimnya sentimen di akhir pekan serta menyambut Imlek membuat pergerakan IHSG hari ini cenderung sepi dan mengikuti bursa regional. Kata Lanjar, investor hanya akan menanti data pertumbuhan ekonomi AS yang rilis pada malam hari dengan ekspektasi naik signifikan menjadi 2,1 persen dari 1,4 persen di periode sebelumnya.
"Saham-saham yang masih layak menjadi perhatian investor di antaranya AALI, BBCA, BBNI, INCO, PGAS, BJBR, INAF, PTPP, TINS," ujar Lanjar.
DESTRIANITA