TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat, 6 Januari 2017, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatan.
Analis Ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan pergerakan IHSG akan menguji resisten di 5.380 dengan support di 5.300. "Penguatan lanjutan Rupiah terimbas pelemahan dolar AS di pasar emerging market akan memberikan sentimen positif bagi saham-saham yang sensitif inflasi seperti sektor konsumsi," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Jumat, 6 Januari 2017.
Dolar AS melemah tadi malam seiring langkah Cina melakukan kebijakan pembatasan penukaran dolar untuk mencegah keluarnya modal asing atau capital outflow. Selain itu, pasar juga kembali fokus pada rencana kenaikan tingkat bunga di Amerika Serikat dan mengantisipasi kebijakan ekonomi Presiden AS baru Trump.
"Menyusul pelemahan dolar, mata uang emerging market kembali menguat dan berimbas pada penguatan rupiah," ucap David.
Penguatan IHSG kemarin tertahan di resisten harian di 5.330, IHSG akhirnya tutup di 5.325,50 atau menguat 24,32 poin (0,4 persen). Aksi beli yang mengangkat IHSG terutama dimotori saham aneka industri, konsumsi, dan manufaktur.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS sekitar 0,8 persen di Rp 13.370, setelah pasar merespon hasil risalah pertemuan The Fed Desember lalu yang mengindikasikan kenaikan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate/FFR) akan dilakukan bertahap, menjadi katalis penguatan IHSG pada perdagangan kemarin.
Harga sejumlah komoditas logam yang berhasil berbalik menguat atau rebound dan ikut mengangkat kembali saham berbasiskan tambang logam. Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin meningkat mencapai Rp 5,07 triliun.
Sementara tadi malam Wall Street bergerak bervariasi. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,21 persen dan 0,1 persen di 19.899,29 dan 2.269,00. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,20 persen di 5.487,94. Saham-saham sektor keuangan menjadi penekan indeks S&P. Adapun untuk harga minyak mentah tadi malam di AS naik 1 persen di US$ 53,79 per barel.
DESTRIANITA