TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyiapkan dana sebesar Rp 12,106 triliun untuk belanja modal (capital expenditure) pada 2017. “Akan ada dana capex yang kita segera gunakan langsung untuk equity financing,” ujar Direktur Keuangan WIKA Steve Kosasih saat ditemui di kantornya di Cawang, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.
Dana belanja modal itu terdiri atas aset tetap senilai Rp 871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak usaha Rp 1,19 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp 2,287 triliun, pengembangan usaha di luar penyertaan modal negara (PMN) paket 1 senilai Rp 1,467 triliun dan paket 2 senilai Rp 3,905 triliun, serta pengembangan usaha PMN sebesar Rp 2,365 triliun. “Dana itu akan kita leverage ke perbankan sebagai sumber pembiayaan, jadi kita bisa punya Rp 27–28 triliun,” ujar Steve.
WIKA memproyeksikan tahun depan akan memperoleh kontrak sebesar Rp 102,937 triliun atau naik 26,30 persen dibanding target tahun ini. Adapun total kontrak ini terdiri atas target kontrak baru 2017 sebesar Rp 74,8 triliun dan carryover tahun ini sebesar Rp 28,171 triliun.
Baca: Nunggak Pajak, Pengusaha Ini Disandera di Nusakambangan
Tahun depan, perseroan menargetkan kenaikan penjualan 32,81 persen dari tahun ini Rp 17,29 triliun menjadi Rp 25,747 triliun. Adapun komposisi perolehan kontrak tahun depan diproyeksikan berasal dari pemerintah sebesar 29,8 persen, BUMN 30 persen, dan swasta 40,3 persen.
Untuk tahun ini, total kontrak diperkirakan mencapai Rp 82,3 triliun atau naik dari target sebesar Rp 81,5 triliun. Peningkatan itu disebabkan oleh adanya peningkatan total kontrak baru pada Desember ini menjadi Rp 53,6 triliun atau meningkat sebesar 112,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 25,22 triliun.
“Kami menargetkan bisa meraih laba bersih hingga Rp 940 miliar di tahun ini,” kata Steve.
Simak: Dilaporkan ke Polisi, Kader PKS: Ini Perjuangan untuk NKRI
Proyek-proyek yang telah diperoleh WIKA hingga pekan kedua Desember, antara lain, adalah konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung, LRT DKI Jakarta, jalan tol Gempol-Porong, jalan tol Balikpapan-Samarinda, dan Rusun Atlet Kemayoran.
GHOIDA RAHMAH