TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara menuturkan kurs rupiah dalam level yang aman. Nilai tukar rupiah tidak terpengaruh signifikan dengan adanya demonstrasi anggota ormas Islam dari seluruh penjuru Indonesia, yang berpusat di Jakarta, Jumat 4 November 2016.
Unjuk rasa tersebut menuntut pengusutan dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Aman-aman saja, tidak ada yang mengkhawatirkan, terkait kurs rupiah," kata Mirza, melalui pesan singkat, Jumat, 4 November 2016.
Berdasarkan data perdagangan dari Reuters sore ini, kurs rupiah ditutup menguat tipis ke level Rp13.065, dari posisi pembukaan pagi tadi di level Rp13.070. Mirza mengatakan terus memantau pergerakan rupiah dan kondisi makro ekonomi lainnya. Terlebih, demonstrasi hari ini berlangsung kondusif. "BI memonitor saja."
Baca juga:
Di Medan, Massa Anti-Ahok Larang Metro TV Meliput Unjuk Rasa
HOAX: Berita Ahok Mundur dari Pilkada DKI 2017
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona hijau atau menguat 33,158 poin (0,62 persen) ke level 5362,660. Padahal hingga siang tadi IHSG masih bergerak di zona merah, sejak dibuka melemah di level 5310,782.
Penguatan IHSG ini kompak terjadi di seluruh sektor, tak terkecuali sektor tambang dan industri. Adapun indeks LQ45 juga ditutup menguat 6,118 poin (0,67 persen) ke level 913,457.
GHOIDA RAHMAH