TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan alasannya terus mendukung dan mengupayakan keberlanjutan bisnis layanan transportasi online di Tanah Air.
"Aplikasi online transportasi publik harus diposisikan sebagai alat untuk memberdayakan ekonomi rakyat," ujar Rudiantara dalam diskusi memperingati hari ulang tahun lalu lintas ke-61 di The Hermitage Jakarta, Kamis, 8 September 2016.
Rudiantara mengatakan teknologi tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang independen, tapi harus diposisikan sebagai enabler pergerakan atau pertumbuhan berbagai aktivitas, antara lain ekonomi.
"Yang penting bermanfaat untuk masyarakat dengan pilihan harga terjangkau dan membuat ekonomi bertambah baik," ucapnya.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menuturkan, sebagai penyedia transportasi online, pihaknya memprioritaskan keselamatan. "Ini misi yang kami emban," katanya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Syamsul Bahri menuturkan layanan transportasi online tidak dapat dipungkiri menawarkan banyak kemudahan. "Namun, dalam pengelolaannya, perlu sistem kontrol dari aparat, asuransi, dan perlindungan kepada pelanggan," ujarnya.
Menurut Syamsul, sebagai penegak hukum, peran kepolisian dalam transisi transportasi online ada di ranah penegakan hukum yang tegas, tapi tetap humanis. Karena itu, dia meminta penyelenggara transportasi mengikuti perundang-undangan yang berlaku.
GHOIDA RAHMAH