TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan bahan bakar minyak (BBM) dan non-BBM PT Pertamina (Persero) relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I 2016, Pertamina berhasil meningkatkan penjualan BBM mencapai 31,6 juta kiloliter (kl) atau naik tipis 5,3 persen.
"Secara volume, BBM naik meskipun beberapa konsumen kami pindah ke gas," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Agustus 2016.
Namun, kata dia, Pertamina juga berhasil melakukan penetrasi berbagai varian produk BBM, seperti Pertalite yang telah mencapai 1,2 juta kl, diperkenalkannya produk Pertamax Turbo kepada konsumen di Indonesia dan di Eropa, dan juga meningkatkan produk Pertamax Series dengan tujuan mengurangi subsidi.
"Ini dalam rangka membangun pemerintah, yakni mengurangi subsidi menyiapkan masyarakat untuk adaptasi dalam produk BBM yang lebih baik untuk menghadapi Euro 4. Kami bertahap ke Pertalite dulu," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan Pertamina juga berhasil menekan biaya pokok produksi kilang sampai 97,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang berada pada kisaran 98,2 persen MOPS, sehingga menjadikan harga produk kilang Pertamina lebih kompetitif. Yield valuable product kilang juga meningkat menjadi 78,65 persen dari periode yang sama tahun lalu, yang berada pada kisaran 72,75 persen.
DESTRIANITA