TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaparkan 10 fokus dan sasaran pembangunan sektor perhubungan 2017. Ini dijelaskan Jonan saat rapat kerja dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (19 Juli 2016).
"Di sektor perhubungan darat, KDP, di antaranya dermaga penyeberangan di 21 lokasi dengan nilai anggaran, Rp642,64 miliar," katanya. Penyelesaian proyek KDP (Konstruksi Dalam Pengerjaan), menurut Jonan, adalah prioritas pertama.
Selain itu, pengalihan terminal Tipe A/ AKAP di enam lokasi senilai Rp165,17 miliar dan ATCS (rambu lalu lintas) di enam lokasi Rp52,54 miliar juga menjadi prioritas. Di sektor perkeretaapian, prioritas Kementerian Perhubungan di antaranya adalah pembangunan jalur kereta api delapan lintas dengan panjang trek 162,11 Kmsp senilai Rp4,9 triliun.
Adapun di sektor perhubungan laut, Jonan fokus pada pembangunan pelabuhan laut di 75 lokasi senilai Rp2,5 triliun. Untuk sektor perhubungan udara, Jonan bertekad menyelesaikan pembangunan bandar udara di 11 lokasi senilai Rp199,65 miliar.
Sementara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), yaitu pembangunan gedung atau fasilitas diklat di delapan lokasi senilai Rp518,08 miliar.
Selain penyelesaian proyek KDP, Jonan menyebutkan sembilan fokus pembangunan lainnya, meliputi penyelesaian kegiatan kontrak tahun jamak (multiyears contract), pemberian jaminan dan peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi, peningkatan kualitas pelayanan transportasi dan mengefektifkan beroperasinya Badan Pengelola Tranportasi Jabodetabek (BPTJ).
Selanjutnya, dukungan transportasi dalam rangka konektivitas Program Prioritas Nasional yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (KSPN, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri serta Kawasan Tertinggal, Terdalam, Perbatasan Negara); pelayanan keperintisan angkutan jalan, penyeberangan, laut, udara, perkeretaapian, termasuk subsidi angkutan ternak dan angkutan barang dalam rangka tol laut.
"Pengambilalihan 143 terminal tipe A dan 123 jembatan timbang di seluruh wilayah Indonesia termasuk pegawainya," katanya.
Selain itu, peningkatan hubungan dan kerjasama internasional dalam rangka memantapkan posisi Indonesia dalam Organisasi Transportasi Internasional seperti IMO dan ICAO serta Sebagai tuan rumah penyelenggaraan sidang/seminar internasional.
Terkait fokus dan prioritas program/kegiatan pembangunan perhubungan tahun 2017, Jonan menyebutkan sebesar Rp 60,512 triliun.
Relokasi tersebut meliputi peningkatan keselamatan dan keamanan tansportasi Rp6,52 triliun, peningkatan kualitas pelayanan Rp12,47 triliun, peningkatan kapasitas Rp22,90 triliun, serta tata kelola dan regulasi Rp8,52 triliun.
ANTARA